“Kesempatan ini merupakan suatu langkah awal untuk mengimplementasikan kompetensi yang dimiliki lulusan Akademi Metrologi dan Instrumentasi secara profesional dan penuh tanggung jawab di bidang metrologi untuk meningkatkan daya saing bangsa,” katanya.
Dia mengatakan, lulusan bidang kemetrologian juga harus mampu menjadi agen perubahan bangsa dengan bekerja keras, tulus, dan ikhlas serta senantiasa menjunjung nilai-nilai kejujuran dan berdisiplin tinggi.
Untuk diketahui, metrologi legal di Indonesia diselenggarakan berlandaskan Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.
Hal tersebut untuk memberikan kepastian hukum dan jaminan kebenaran terhadap hasil pengukuran, penakaran, dan penimbangan.
Selanjutnya, berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, penyelenggaraan kegiatan metrologi legal, khususnya pelayanan tera dan tera ulang serta pengawasan, dilakukan pemerintah kabupaten/kota.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Jadi Host Dadakan Shopee Live Bareng Seller UMKM Ekspor
Zulhas mengungkapkan, UML kabupaten/kota terus tumbuh dalam lima tahun terakhir.
“Pada 2024, UML ditargetkan telah menjangkau seluruh kabupaten/kota,” tuturnya.
Peningkatan kinerja tertib ukur secara nasional ditandai dengan membaiknya layanan tera dan tera ulang alat ukur, alat takar, alat timbang, dan alat perlengkapan (UTTP) oleh UML.
Pada 2022, jumlah alat ukur yang ditera mencapai 5.681.803 unit dan yang ditera ulang sebanyak 1.297.731 unit.
Plt Sekjen Kemendag Suhanto menyampaikan, program studi D-3 Metrologi dan Instrumentasi 2023 memiliki rata-rata IPK 3,67.
Rata-rata IPK tersebut mendapatkan kenaikan sebesar 0,13 poin jika dibandingkan rata-rata IPK lulusan 2022 sebesar 3,54.
Baca juga: TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok
Berdasarkan predikatnya, terdapat 43 lulusan pada wisuda 2023 yang memperoleh predikat Dengan Pujian serta 8 lulusan yang mendapatkan predikat Sangat Memuaskan.
Berdasarkan daerah asal, lulusan Akademi Metrologi 2023 berasal dari Jawa Barat sebanyak 16 lulusan, Jawa Tengah sebanyak 9 lulusan, dan Jawa Timur sebanyak 8 lulusan.
Keudian, lulusan dari Riau dan Sumatra Utara masing-masing sebanyak 3 orang.