Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Temukan Solusi Petani Karet di Muara Enim, PGN Raih Proper Emas

Kompas.com - 23/12/2023, 15:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Program inovasi sosial Mas Tani Tampan (Mandiri Siaga Petani Tangguh dan Mapan) PGN Kompresor Pagardewa dianggap berhasil mendorong kemajuan pertanian karet masyarakat Desa Pagar Dewa, Muara Enim, Sumatera Selatan.

Atas capaian itu, program ini mendapat penghargaan pada Ajang Anugerah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Emas tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Lingkungan (KLHK).

Program Mas Tani Tampan sendiri membantu masyarakat menemukan solusi kemajuan bagi petani karet Desa Pagar Dewa melalui berbagai kegiatan.

Perkebunan karet di Desa Pagar Dewa sebesar 4.500 hektar dari total keseluruhan 7.520 hektar dan 71 persen warganya bergantung pada perkebunan karet.

Baca juga: Sido Muncul Raih Penghargaan Proper Kategori Emas dan Green Leadership Utama dari Kementerian LHK

Terdapat kendala yang dialami oleh petani karet adalah dalam pemenuhan kebutuhan pupuk, keterbatasan dalam mengelola pembibitan dan pembuatan pupuk organik khusus untuk karet.

PGN membentuk Koperasi Tani Padetra Artomulyo agar bisa menyediakan pupuk dengan harga terjangkau.

Secara simultan, berbagai program lainnya telah dilaksanakan untuk mendukung pemberdayaan petani karet, antara lain pelatihan pembuatan pupuk organik.

Kegiatan ini disertai pelatihan pembibitan karet dengan memanfaatkan varietas unggulan dari Sembawa, Musi Banyuasin, Tabula Madu Lebah Klanceng.

Kemudian, ada pelatihan pemadaman kebakaran dengan pengelolaan sumber air Danau Kemiri sebagai antisipasi karhutla di sekitar Desa Pagardewa.

“PGN dan Anak Perusahaan senantiasa merangkul berbagai pihak dalam pengembangan program inovasi sosial, antara lain instansi atau lembaga pendidikan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), masyarakat sekitar wilayah operasi, dan pemerintah setempat,” ujar Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, melalui rilis pers, Sabtu (23/12/2023).

Baca juga: Serius Terapkan ESG di Semua Lini Bisnisnya, PHE Raih 7 Proper Emas KLHK

PGN Raih 9 Proper

PT PGN Tbk, Subholding Gas Pertamina, meraih sembilan penghargaan yakni 3 Proper Emas dan 6 Proper Hijau di Ajang Anugerah Lingkungan PROPER 2023.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin kepada Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (20/12/2023).

Untuk Proper Emas diraih oleh PGN Kompresor Pagardewa, Operation & Maintenance Management PT PGN Tbk. Kemudian Pertagas Operation Kalimantan Area SKG Bontang, PT Pertamina Gas. Dan Pertagas Operation West Java area, PT Pertamina Gas.

Sementara Proper Hijau yakni sebagai berikut.
1. PGN Panaran – PT PGN Tbk SOR I
2. PGN Cimanggis – PT PGN Tbk SOR II
3. PT. PGN Tbk SOR III
4. Pertagas Operation East Java Area – PT Pertamina Gas
5. Pertagas Operation South Sumatera Area – PT Pertamina Gas
6. PGN Saka Pangkah Limited.

Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko mengatakan, capaian PGN Group pengelolaan lingkungan hidup dan sosial merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap komitmen pelaksanaan ESG termasuk pemerintah dan masyarakat.

Arief bilang, kolaborasi yang baik dengan mitra binaan, masyarakat, pemerintah desa dan pemerintah daerah berperan besar terhadap capaian ini.

"Semoga tahun mendatang, kinerja operasi dan layanan PGN dapat terus ditingkatkan agar kebermanfaatan bagi masyarakat dapat semakin luas dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap perkembangan bisnis Subholding Gas Pertamina," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com