Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatur Keuangan Pakai Amplop, Cegah Belanja Berlebihan

Kompas.com - 02/01/2024, 16:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengatur keuangan rumah tangga bisa menjadi hal yang sulit dilakukan. Ada saja masalah yang menghalangi, mulai dari terbatasnya penghasilan hingga banyaknya pengeluaran.

Namun, ada cara mengatur keuangan rumah tangga yang sudah sejak lama diterapkan tetapi masih relevan hingga hari ini, yaitu menggunakan amplop.

Dikutip dari Nerd Wallet, Selasa (2/1/2024), mengatur keuangan dengan amplop alias envelop budgeting adalah metode mengatur keuangan yang memungkinkan Anda membagi pendapatan bulanan secara fisik ke dalam kategori pengeluaran yang berbeda.

Baca juga: Mengatur Keuangan dengan Metode 50-30-20: Manfaat dan Caranya

Ilustrasi mengatur keuangan dengan amplop. SHUTTERSTOCK/MELIMEY Ilustrasi mengatur keuangan dengan amplop.

Sistem pengelolaan uang ini telah ada selama bertahun-tahun, namun kembali populer karena diterapkan oleh influencer di TikTok.

Konsepnya sederhana, ambil beberapa amplop, tuliskan kategori pengeluaran tertentu pada masing-masing amplop, seperti belanja bulanan, sewa rumah, atau tagihan kartu kredit.

Kemudian, masukkan uang untuk belanja atau membayar tagihan tersebut ke dalam amplop.

Secara tradisional, masyarakat menggunakan sistem amplop setiap bulan, menggunakan uang tunai dan amplop. Baru-baru ini, banyak orang telah mengadopsi metode digital, termasuk spreadsheet dan aplikasi.

Baca juga: Catat, 6 Tips Mengatur Keuangan agar Tidak Boncos di Tahun 2024

 

Mengatur keuangan pakai amplop tidak harus rumit, tetapi memerlukan penataan dan perencanaan dari Anda. Berikut cara mengatur keuangan pakai amplop.

1. Mulailah dengan anggaran

Anggaran yang solid dapat membuat metode mengatur keuangan dengan amplop lebih lancar dengan memastikan Anda memiliki cukup uang untuk menutupi pengeluaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com