Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Rizal Ramli dan 5 Kepretannya

Kompas.com - 03/01/2024, 11:30 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1/2024).

Rizal meninggal dunia di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada pukul 19.30 WIB.

Selain dikenal sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, Rizal Ramli juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman era pemerintahan Presiden Joko Widodo tepatnya pada 12 Agustus 2015.

Baca juga: Sandiaga Uno: Rizal Ramli Sosok Inspiratif dengan Berbagai Pemikirannya

Selama menjabat sebagai Menko Kemaritiman, Rizal banyak membuat pihak cenat-cenut lantaran kritik keras yang sering ia sampaikan baik kepada menteri atau bahkan sampai wakil presiden sekalipun.

Kepretan Rizal tersebut mengundang pro dan kontra. Banyak pihak memuji keberaniannya, namun banyak juga yang mencibir aksinya lantaran dianggap bikin gaduh.

Kompas.com merangkup 5 kepretan Rizal Ramli selama menjabat sebagai Menko Kemaritiman:

Baca juga: Profil Rizal Ramli, Ekonom Kritis yang Jabat Berbagai Posisi Strategis

1. Garuda Indonesia didesak batalkan pembelian Airbus A350

Sehari setelah dilantik jadi Menko Kemaritiman, Rizal langsung "menggebrak" berpidato di acara serah terima jabatan.

Dalam pidatonya Rizal mengeritik keras langkah Garuda Indonesia membeli pesawat A350 untuk penerbangan jarak jauh ke Eropa.

Padahal, kata dia, selama ini penerbangan Garuda Indonesia ke benua biru telah membuat BUMN penerbangan itu terus-terusan merugi.

Karenanya, ia mendesak maskapai plat merah itu membatalkan rencana itu dan membeli pesawat yang lebih kecil yakni A320 dan memilih fokus menguasi bisnis penerbangan domestik dan regional Asia.

Ketika itu, kuping Menteri BUMN Rini Soemarno panas mendengar kritikan Rizal. Di hari yang sama, Rini langsung melontarkan penyataan keras tak boleh ada pihak yang mencampuri urusan Garuda Indonesia di luar Kementerian Koordinator Perekonomian.

Baca juga: Rizal Ramli Meninggal Dunia, Chatib Basri: Ekonom yang Cemerlang, Aktivis yang Gigih...

2. Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Proyek Bekingan Pejabat

Peringatan keras kembali dilontarkan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli.

Rizal mengatakan, ada pejabat yang bermain di balik proyek kereta api cepat. Informasi itu dia dapatkan langsung dari Presiden Jokowi. Namun ia enggan menyebut nama.

Saat itu, proyek kereta cepat yang diperkirakan akan menelan dana puluhan triliun itu memang menuai pro dan kontra.

Setelah bersaing ketat, Jepang harus menerima kenyataan bahwa China yang memenangkan proyek itu.

Meski menolak proposal dari kedua negara, pemerintah tak membatalkan proyek itu kerena melimpahkan kewenangan ke Kementerian BUMN.

Tak berselang lama, Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan bahwa proposal China memenuhi syarat yang ditetapkan. Akhirnya, proyek itu pun jatuh ke tangan China dengan kerja sama Bussiness to Bussiness. Biayanya tak menggunakan dana APBN.

Baca juga: Rizal Ramli Meninggal Dunia

3. Proyek 35.000 MW Tak Realistis dan Token Listrik Setengah Mafia

Rizal Ramli mengatakan target pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 megawatt terlalu sulit dicapai. Bahkan, menurut dia, proyek yang dicanangkan Jokowi hingga 2019 itu tak masuk akal.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak mampu lagi membiayai seluruh proyek yang ditargetkan pemerintah itu lantaran investasinya yang besar.

Tak berselang lama, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden lantas menegur Rizal Ramli. Bukanya reda, Rizal justru mengajak Kalla untuk berdebat secara terbuka terkait proyek tersebut.

Friksi di antara Rizal dan Kalla mereda setelah Presiden Jokowi menegur keras. Jokowi meminta menteri-menterinya menyelesaikan berbagai perbedaan pandangan di sidang kabinet bukan diumbar ke publik.

Selain itu, Rizal juga mengkritik PLN lantaran masyarakat pelanggan pulsa listrik sistem prabayar sering kali mendapat pulsa listrik jauh lebih rendah daripada nominal yang dibeli. Misalnya beli pulsa 100.000 tapi hanya dapat 73.000 pulsa listrik. PLN lantas mengklarifikasi hal itu.

Baca juga: Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

4. Pelindo II kena kepret, beton Tanjung Priok dihancurkan

Rizal Ramli menghancurkan beton di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Pelindo II sebagai operator Tanjung Priok membeton rel kereta api peninggalan Belanda sehingga pelabuhan tak bisa dimasuki kereta.

Padahal, menurut dia, masuknya kereta barang bisa menjadi salah satu solusi lamanya waktu inap barang di pelabuhan. Kontainer bisa langsung dibawa menggunakan kereta sehingga tak menumpuk di pelabuhan.

5. Kepret Menteri "Kebelinger" Freeport

Rizal Ramli juga sempat mengepret Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Sudirman Said lantaran dianggap memberikan janji persetujuan perpanjangan kontrak Freeport Indonesia.

Janji itu tertera dalam Surat Menteri ESDM ke Bos Freeport Mcmoran James Moffet tanggal 7 Oktober 2015. Sudirman Said menangkis kepretan Rizal Ramli yang menyebutnya keblinger lantaran ingin mempercepat perpanjangan kontrak Freeport.

Sudirman membantah hal tersebut. Menurut dia, justru orang yang menuduhnya kebelingerlah yang salah paham lantaran bicara tanpa fakta, bahkan cenderung merusak situsi yang terjalin antara pemerintah dan Freeport.

Baca juga: Rizal Ramli Sebut Ekonomi Indonesia Semakin ‘Nyungsep, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com