Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Tahun 2024, Surat Utang Negara Diburu Investor

Kompas.com - 03/01/2024, 20:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Surat Utang Negara (SUN) Indonesia diburu oleh para investor pada awal tahun 2024. Hal ini tercemin dari adanya kelebihan permintaan (oversubscribed) terhadap lelang SUN perdana tahun ini.

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melelang 7 seri SUN pada Rabu (3/1/2024) hari ini. Ketujuh SUN itu terdiri SPN03240404, SPN12250103, FR0097, FR098, FR0100, FR0101, dan FR0102.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, dari aksi lelang itu tawaran yang masuk mencapai Rp 39,8 triliun, atau 1,59 kali dari target indikatif yang telah diumumkan.

Adapun seri SUN tenor 5 dan 10 tahun menjadi seri yang paling diminati investor pada lelang SUN kali ini. Tercatat jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 46,78 persen dari total incoming bids dan 65,75 persen dari total awarded bids.

Baca juga: Tingkat Kupon SUN Pekan Ini, Tertinggi 7,12 Persen

Menurut Deni, tingginya minat investor untuk membeli SUN tidak terlepas dari adanya ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), pada kuartal pertama tahun ini. Dari sisi internal, kinerja APBN 2023 yang menorehkan defisit lebih rendah dari target menjadi sentimen positif bagi investor.

"Kinerja APBN tahun 2023 yang solid dengan realisasi defisit sebesar 1,65 persen dari PDB dan tingkat inflasi bulan Desember 2023 yang terjaga, menjadi katalis positif lelang SUN hari ini," kata Deni, dalam keterangannya, Rabu (3/1/2023).

Selain itu, minat investor asing pada lelang SUN kali ini disebut cukup baik dengan jumlah incoming bids sebesar Rp 7,37 triliun, dengan mayoritas pada seri SUN tenor menengah panjang (5 dan 10 tahun) sebesar Rp 4,6 triliun atau 62,9 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp 2,94 triliun atau 13,5 persen dari total awarded bids.

"Kondisi pasar SBN domestik yang relatif stabil pada awal tahun ini mendorong penurunan Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini sebesar 3 sampai dengan 12 bps dari level WAY obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN sebelumnya," tutur Deni.

Baca juga: Lelang SUN, Pemerintah Pasang Target Kantongi Rp Rp 21 Triliun


Lebih lanjut Deni bilang, pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp 21,75 triliun pada lelang SUN hari ini dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024.

"Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2024," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com