Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Keeper" Harimau di Taman Safari Indonesia...

Kompas.com - 03/01/2024, 21:34 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Menyambung Sumanjaya, Prianto menjelaskan bahwa dirinya tetap harus waspada dengan prilau satwa buas itu. Seperti apapun rasa sayang dan kecintaan terhadap harimau, mereka tetaplah hewan buas.

“Rasa takut tetap ada, dan was-was juga. Tapi, kita lebih ke waspada,” ujar Prianto.

Gaji setara harga motor Ducati

Ketika ditanya mengenai gaji, Sumanjaya mengungkapkan bahwa memang menjadi keeper harimau dibayar lumayan besar. Namun ia enggan membeberkannya angka pastinya.

Saat ditanya apakah gaji seorang keeper harimau seharga sepeda motor Beat, Sumanjaya mengatakan bahwa nilainya jauh lebih besar dari harga motor Beat.

“Gaji itu, pasti ada saja (pekerjaan) yang gajinya lebih besar. Tapi itu privasi ya, tidak bisa disebutkan,” kata Sumanjaya.

“Lebih besar bahkan, kayanya seharga Ducati,” tambah dia sembari melepar senyum.

Dari catatan Kompas.com, harga sepeda motor Honda Beat saat ini sekitar Rp 18 jutaan. Sementara harga motor keluaran Ducati untuk 250 cc dibanderol mulai dari harga Rp 50 jutaan hingga di atas Rp 100 juta.

Meski mempunya gaji yang lumayan besar, Sumanjaya pun berharap bisa memiliki usaha sendiri dan bisa hidup nyaman di masa tua lewat kerja kerasnya saat ini.

“Intinya seperti pekerja-pekerja lainnya, yang ingin punya usaha sendiri, dan mapan di masa tua,” jelas dia.

Mengutip Ziprecruiter gaji animal keeper sekitar 3.408 dollar AS per bulan atau setara dengan Rp 52,7 juta (kurs Rp 15.481 per dollar AS). 

Klarifikasi TSI

Sementara itu pihak Taman Safari Indonesia menyatakan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan nilai gaji yang diberkana kepada karyawan.

"Taman Safari Indonesia secara tegas mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di INdonesia dalam memberikan gaji kepada seluruh karyawan kami. Pemberian gaji atau tunjangan ini kami jalankan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia," sebut manajemen TSI dalam suratnya kepada Kompas.com.

"Penegasan ini sejalan dengan kebijakan perusahaan kami yang bertanggung jawab terhadap setiap individu yang terlibat dalam operasional konservasi dan tanggung jawab sosial yang kami emban," lanjut TSI.

Baca juga: Sri Mulyani Gelontorkan Rp 260,9 Triliun untuk Bayarkan Gaji hingga Lembur ASN pada 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com