Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Keeper" Harimau di Taman Safari Indonesia...

Kompas.com - 03/01/2024, 21:34 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Menjadi keeper harimau atau yang biasa dikenal dengan nama pawang harimau, tentu sangat berisiko. Mengingat pekerjaan tersebut yang hanya dapat dilakukan oleh orang - orang terlatih saja. Tetapi, bagaimana jika gaji yang ditawarkan mencapai nilai fantastis?  Berminat?

Kompas.com berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan keeper harimau yang ditemui di Taman Safari Indonesia-Bogor pada Minggu (31/12/2023).

Kompas.com bertemu langsung dengan dua pawang kucing besar ini, yakni Sumanjaya dan Prianto untuk ngobrol santai di area tempat duduk penonton seusai menyaksikan atraksi harimau yang berlangsung kurang lebih 20 menit.

Baca juga: Pastikan Gaji PNS Naik, Sri Mulyani: Jangan Khawatir

Meski sudah sore dan tetap diguyur hujan di luar lokasi pertunjukan, keduanya menyambut dengan ramah ajakan ngobrol bersama Kompas.com tersebut.

Sumanjaya mengaku dirinya sudah 11 tahun menjadi keeper harimau, tepatnya sejak tahun 2013. Sementara itu, Prianto sebelumnya lama berkarir di Oriental Circus Indonesia, dan bergabung di Taman Safari Indonesia sejak tahun 2000.

Sumanjaya menyebutkan, harimau yang diasuhnya sudah mencapai 10 ekor.  Meskipun merupakan hewan buas, namun Sumanjaya mengaku senang dapat mengurusi harimau-harimau tersebut dari sejak kecil.

“Sebetulnya (harimau) itu bukan jinak, mereka hanya terbiasa saja dengan kita. Kita memang senang sama hewan, tapi hewan ini buas,” ungkap Sumanjaya.

Menurut dia, meski sering bergaul dengan manusia, harimau tetaplah hewan hewan buas yang membahayakan dengan risiko nyawa sebagai taruhannya.

“Sedekat-dekatnya kita sama dia (harimau) adalah ‘main air, basah’. Karena kan bisa saja gatal giginya, kita merawat mereka dari kecil, sebetulnya itu hanya main-main tapi kan kukunya besar-besar,” jelas Sumanjaya.

“Digigit serius sih enggak. Kalau kita bergelut dengan satwa buas, mereka mainnya kasar, wajarlah kuku keluar sedikit, taringnya juga ada,” tambah dia.

Walau demikian, luka yang diakibatkan bermain dengan harimau tidaklah mengakibatkan kondisi yang serius. Karena, jika harimau benar-benar marah, mungkin bukan luka-luka baret yang terjadi, tapi mungkin bisa kehilangan nyawa.

“Kan lukanya juga kecil, ya bekasnya sehari dua hari bisa hilang. Kalau mereka gigit serius, ya rusak kita. Tapi kalau main-main ya hanya baret-baret kecil saja,” ujar dia.

Sumanjaya mengatakan, bekerja sebagai keeper harimau tidak membutuhkan sekolah khusus. Keduanya mengasuh dan bermain dengan harimau sejak usia harimau masih bayi. Sehingga harimau mengenali mereka, karena kebersamaan yang dijalin. Untuk bisa beradaptasi dengan harimau dibutuhkan waktu yang tidak singkat, hingga 2,5 tahun.

Meskipun harimau melakukan atraksi, namun ada saja kalanya si raja hutan itu tak mau melakukan instruksi yang diberikan. Menyikapi hal ini, Sumanjaya menegaskan bahwa memang tidak semua atraksi dapat dilakukan oleh harimau. Mereka juga tak bisa dipaksa, karena ada risiko dibaliknya jika si raja hutan itu mengamuk.

“Kalau itu tergantung dengan mood-nya. Kalau mereka enggak mau, ya enggak bisa dipaksa, ada risiko besar,” jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com