Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BRI: "Statement-statement" bahwa BUMN Tidak Harus Untung, Berbahaya...

Kompas.com - 12/01/2024, 14:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang merupakan agen pengembangan (agent of development). Namun, menganggap BUMN tidak harus untung juga dinilai keliru.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso mengatakan, anggapan yang menyebut BUMN tidak harus untuk akan menimbulkan moral hazard.

Moral hazard dapat diartikan sebagai keadaan ketika suatu pihak terlibat dalam risiko dengan sengaja, karena tahu memiliki perlindungan.

Baca juga: Mahfud Sebut Banyak BUMN Korupsi dan Kolaps, Ini Respons Stafsus Erick Thohir

"Statement-statement yang menyatakan kalau BUMN tidak harus untung itu berbahaya," kata dia dalam Diskusi Taman BRI, Jumat (12/1/2024).

Ia menambahkan, ketika petinggi BUMN tidak memiliki key performace indicator (KPI) yang jelas, kerugian dapat dianggap sebagai sesuatu yang sah dan legal.

"Makanya kemudian kalau sudah rugi, minta modal ke negara, baru orang ribut, minta modal saja, tidak bisa menghasilkan uang," imbuh dia.

Kalau terjadi demikian, Sunarso bilang, hal itu akan menjadi pertentangan yang tidak akan ada ujung dan pangkalnya.

Menurut dia, sebagai badan usaha, BUMN memang harus berusaha dan menghasilkan laba. Badan usaha seharusnya memang bertujuan untuk menciptakan nilai ekonomi.

Adapun ketika laba nantinya masuk ke anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), itu merupakan sistem politik.

Lebih lanjut Sunarso mengungkapkan, BUMN seharusnya memiliki KPI yang jelas terkait berapa porsi dari nilai ekonomi dan nilai sosial yang diembannya.

Baca juga: BUMN Sakit yang Tak Bisa Perbaiki Kinerja Bakal Ditutup

Harapannya, ketika BUMN memiliki dampak sosial yang besar bagi masyarakat, nilai ekonomi juga dapat ikut tumbuh. Hal tersebut merupakan sesuatu yang berkesinambungan.

"Bisa tidak kalau begitu social value dan economy value itu sekaligus simultan bisa di-deliver? Jawabannya bisa, dan itu ditunjukkan oleh BRI dengan Holding Ultra Mikro," tandas dia.

Sebagai informasi, Holding Ultra Mikro (UMi) terdiri terdiri atas Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pegadaian, serta Permodalan Nasional Madani (PNM).

Holding BUMN tersebut memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada para pelaku usaha ultramikro.

Bukan hanya kemudahan, Holding Ultra Mikro diharapkan dapat menghasilkan pembiayaan dengan bunga yang lebih murah.

Baca juga: BRI Berencana Tebar Dividen Sebesar 70 Persen dari Tahun Buku 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com