Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Saya dari Dulu Tidak Percaya dengan Kapitalisme Neoliberal

Kompas.com - 12/01/2024, 11:37 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto memastikan, dirinya akan melanjutkan berbagai kebijakan ekonomi yang sudah dibangun oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan tetap berlandaskan paham ekonomi Pancasila.

Menurut dia, paham ekonomi Pancasila lebih tepat digunakan di Indonesia, dibanding dengan paham kapitalisme neoliberal yang identik dengan negara "barat".

Sebagai informasi, kapitalisme neoliberal merupakan suatu paham yang menganggap wilayah politik adalah tempat dimana pasar berkuasa, ditambah dengan konsep globalisasi dengan perdagangan bebas sebagai cara untuk perluasan pasar.

Baca juga: Prabowo Urusi Proyek Tanggul Laut, Ada Kaitannya dengan Pertahanan?

"Saya dari dulu tidak percaya dengan kapitalisme neoliberal. Saya tidak percaya," ujar dia, dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin, Jumat (12/1/2024).

Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan menjelaskan, lewat ekonomi Pancasila, pemerintah menggabungkan esensi positif dari paham kapitalisme dengan paham sosialisme.

Dengan demikian, ekonomi Pancasila disebut sebagai sistem ekonomi yang membuka lebar kesempatan berinovasi dengan kebebasan pasar.

Pada saat bersamaan, sistem ekonomi itu memperhatikan dan mengadakan jaring pengaman sosial untuk masyarakat paling lemah, bahkan bila diperlukan pemerintah intervensi langsung untuk kurangi kemiskinan ekstrim.

"Negara yang berhasil menghilangkan kemiskinan adalah negara yang memakai ekonomi gabungan, yang terbaik dari kapitalisme, yang terbaik dari sosialisme," tutur Prabowo.

"Itulah yang saya sebut ekonomi Pancasila," sambungnya.

Lewat paham tersebut, Prabowo bilang, dirinya akan melanjutkan berbagai program ekonomi yang telah dijalankan pada era kepemimpinan sebelumnya, utamanya terkait dengan hilirisasi, serta menghilangkan korupsi.

"Dalam situasi itu semua akan beruntung, para pengusaha akan lebih senang," katanya.

Prabowo pun meyakini, dengan dilanjutkannya program yang telah dilaksanakan, Indonesia dapat menorehkan pertumbuhan ekonomi lebih pesat dan menghasilkan pemerataan.

"Pertumbuhan tinggi akan membawa kesejahteraan bagi kita semua," ucapnya.

Baca juga: Jika Terpilih, Prabowo-Gibran Mau Genjot Produksi Bioetanol dari Singkong dan Tebu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com