Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BRI: Sumber Pertumbuhan Pembiayaan Ultra Mikro Melimpah

Kompas.com - 12/01/2024, 15:01 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengatakan, potensi penyaluran kredit ke sektor ultra mikro dan mikro masih besar. Untuk itu kehadiran Holding BUMN Ultra Mikro (UMi) penting untuk mendorong hal tersebut.

Namun begitu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, mekanisme proses underwriting di sektor mikro dan ultra mikro perlu dijalankan dengan baik.

"Kenapa ultra mikro? karena masih ada sumber pertumbuhan yang melimpah di sana," kata dia dalam Diskusi Taman BRI, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Bantu Inklusi Keuangan, Jumlah Agen BRILink Tembus 698.717 Per Kuartal III 2023

Dengan sumber pertumbuhannya melimpah serta melibatkan orang banyak di berbagai tempat, ia bilang, risiko operasional (operational risk) dan biaya operasional dari sektor mikro dan ultra mikro memang tinggi.

Demi mamangkas hal itu, Sunarso menyebut, digitalisasi akan menjadi pintu masuk yang menguntungkan.

Digitalisasi akan meningkatkan kapasitas perbankan untuk memberikan layanan kepada masyarakat luas dengan biaya yang lebih efisien.

Baca juga: Cara Transfer BRI ke OVO dan Sebaliknya dengan Mudah

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, tanpa jaringan digital akan sulit untuk menjangkau pembiayaan ke segmen mikro dan ultra mikro.

Hal itu juga berkaitan dengan tingginya biaya operasional untuk menjangkau segmen tersebut.

Belum lagi masyarakat pada segmen ini pada umumnya belum mampu mendapatkan layanan bank, tidak memiliki penjaminan, dan kompetensi dalam menjalankan usaha.

"Tiga aspek itu harus dilakukan melalui jaringan yang luar biasa besar," ujar dia.

Baca juga: Cara Bayar Tagihan Kartu Kredit BRI lewat ATM dan BRImo

Selain itu, pria yang karib disapa Tiko itu menuturkan, masalah utama dalam penyaluran kredit ke segmen mikro dan ultra mikro adalah biaya operasional.

Namun biaya servis tersebut dapat dipangkas dengan adanya digitalisasi dan kehadiran agen.

Masalah lain pada penyaluran kredit segemen mikro dan ultra mikro adalah perlunya penjaminan pinjaman dari pemerintah. Pasalnya, kebanyakan masyarakat pada segmen ini belum tersentuh layanan bank. Dengan begitu, ketika perbankan melakukan penilaian skor kredit pasti tidak akan lolos.

"Pemerintah harus hadir memberikan penjaminan di awal, supaya kalau dia dalam satu dua siklus utama kalau dia macet, pemerintah yang menalangi lewat asuransi Jamkrindo, Askrindo melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat)," terang dia.

Baca juga: Cara Mudah Transfer DANA ke Rekening BRI

Terakhir, masyarkat di segmen mikro dan ultra mikro ini juga memerlukan pembinaan untuk dapat meningkatkan kewirausahaannya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com