Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Melemah, BI Sebut Rupiah Masih Lebih Baik dari Ringgit Malaysia hingga Won Korea

Kompas.com - 17/01/2024, 19:51 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal tahun ini melemah. Namun demikian, bank sentral menilai, rupiah masih "stabil".

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sejak awal tahun hingga 16 Januari lalu rupiah terdepresiasi 1,24 persen.

Mengacu Jisdor, pada pengujung tahun lalu kurs rupiah berada di posisi Rp 15.439 per dollar AS, sementara pada Selasa kemarin rupiah berada pada posisi Rp 15.639 per dollar AS.

"Nilai tukar rupiah hingga 16 Januari 2024 relatif stabil, hanya melemah 1,24 persen dari akhir Desember 2023," ujar dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Baca juga: Rupiah Melemah 0,21 Persen dalam Sepekan, Ini Penyebabnya

Terjaganya nilai tukar rupiah dinilai terefleksikan dari depresiasi yang lebih baik dari mata uang regional lain. Perry menyebutkan, pelemahan rupiah masih lebih baik dibandingkan ringgit Malaysia, baht Thailand, dan won Korea Selatan yang masing-masing tercatat melemah sebesar 1,95 persen, 2,82 persen, dan 3,24 persen.

"Perkembangan nilai tukar rupiah relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya," katanya.

Meskipun tengah melemah, Perry meyakini, nilai tukar rupiah akan tetap stabil dan cenderung menguat ke depan. Prospek itu dibuat dengan melihat perkembangan kondisi pasar keuangan global.

Bank sentral memandang, ketidakpastian pasar keuangan global mulai mereda. Hal ini selaras dengan segera berakhirnya era suku bunga tinggi bank sentral.

"Kecenderungan penurunan yield obligasi negara maju, dan menurunnya tekanan penguatan dollar AS," tutur Perry.

Baca juga: Rupiah Melemah 0,21 Persen dalam Sepekan, Ini Penyebabnya


Pada saat bersamaan, BI berupaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekritas Rupiah BI (SRBI), Sekuritas Valas BI (SVBI), dan Sukuk Valas BI (SUVBI) dalam rangka menarik aliran masuk portofolio asing dan pendalaman pasar uang.

Selain itu, bank sentral memperkuat koordinasi dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha terus diperkuat untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023.

"Positifnya perkembangan nilai tukar rupiah ke depan didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia," ucap Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perilaku Petugas Penagihan 'Fintech Lending' Paling Banyak Diadukan Masyarakat

Perilaku Petugas Penagihan "Fintech Lending" Paling Banyak Diadukan Masyarakat

Whats New
Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Whats New
Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Whats New
Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Spend Smart
Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Spend Smart
Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Whats New
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

Whats New
KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

Whats New
Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Whats New
Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Whats New
Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Whats New
IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang 'Dikuliti' Warganet

Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com