Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Turun ke Level Terendah dalam Sebulan

Kompas.com - 18/01/2024, 09:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia turun ke level terendah dalam sebulan pada akhir perdagangan Rabu (17/1/2024) waktu setempat atau Kamis (18/1/2024) pagi WIB.

Pelemahan emas imbas dari penguatan dollar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau U.S Treasury.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot turun 1,1 persen ke level 2.006,09 dollar AS per ons, menjadi harga terendah sejak 13 Desember 2023. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 1 persen ke level 2.009 dollar AS per ons.

Data ekonomi terbaru AS menunjukkan penjualan ritel di Desember 2023 meningkat 0,6 persen, lebih dari perkiraan para ekonomi yang sebesar 0,4 persen. Kondisi ini mencerminkan bahwa perekonomian negara tersebut tetap kokoh menjelang tahun baru.

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik Usai Rilis Data Ekonomi Terbaru AS

Data ekonomi itu pun membuat dollar AS menguat hampir 1 persen ke 103,40 yang sekaligus menjadi tertinggi dalam satu bulan, serta imbal hasil U.S Treasury tenor 10 tahun juga mengalami kenaikan.

"Pasar mempunyai keraguan terhadap penurunan suku bunga, jika The Fed dapat memangkas suku bunga lebih cepat, maka akan mempengaruhi harga emas," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.

"Namun dengan kondisi dollar AS yang kuat dan pemangkasan suku bunga yang membutuhkan waktu, sulit bagi emas untuk bisa mempertahankan reli,” imbuh Haberkorn.

Keraguan pasar muncul setelah pada Selasa, Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan, bahwa bank sentral tidak boleh terburu-buru menurunkan suku bunga sampai inflasi yang lebih rendah dapat dipertahankan.

Baca juga: The Fed Bikin Harga Emas Dunia Naik Lebih dari 1 Persen

Kini menurut alat CME FedWatch, pada Rabu kemarin pelaku pasar memperkirakan peluang sebesar 53,2 persen untuk bank sentral AS atau Federal Reserve memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) pada Maret 2024. Ekspetasi itu turun dari hari Selasa yang memperkirakan peluang sebesar 65,1 persen.

"Meski begitu, risiko geopolitik di global akan terus memberikan dasar bagi harga emas, dan menahannya di kisaran 2.000 dollar AS per ons," kata Haberkorn.

Untuk diketahui kebijakan suku bunga The Fed memang sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Ketika suku bunga naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga turun maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com