Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stabilisasi Pasokan, Pemerintah Impor Beras 2,5 Juta Ton

Kompas.com - 23/01/2024, 07:51 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah melakukan impor beras sebanyak 2,5 juta ton di bulan Januari 2024. Hal ini dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan cadangan beras pemerintah (CBP),

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan, impor beras dilakukan untuk mengatasi defisit beras akibat El Nino, mengingat saat ini stok beras di Bulog tinggal 1,4 juta ton.

"Mohon maaf harus mengambil keputusan pahit harus mengimpor, tapi ini impor yang terukur. Jadi importasi ini masuk ke gudang Bulog dan hal ini akan dipakai untuk intervensi pemerintah seperti bantuan pangan kemudian stabilisasi pasokan dan harga pangan," kata Arief  di Temanggung, Senin (22/1/2024) seperti dilansir Antara.

Baca juga: Mahfud MD Sentil Pemerintah Doyan Impor, Guru Besar IPB: Betul Itu

Menurut dia, dari 2,5 juta ton tersebut, 2 juta merupakan impor dari Thailand dan Vietnam, sedangkan 500.000 ton merupakan susulan impor beras tahun 2023 dari Myanmar.

Ia menuturkan akibat dampak el nino Indonesia kekurangan 2,8 juta ton beras. Padahal kebutuhan untuk satu bulan sekitar 2,5 juta ton sampai 2,6 juta ton.

Percepatan pemasukan impor, katanya, berkaitan dengan persiapan kebutuhan untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran 2024.

Selain itu kebutuhan-kebutuhan khusus misalnya untuk premium diberikan kepada para penggiling padi, tahun lalu 200.000 ton, tahun ini sudah disetujui Presiden 200.000 ton lagi.

Menurut Arief, tahun ini lebih dari satu juta hektare lahan pertanian di Indonesia sudah ditanami padi. Ia memerkirakan dua hingga tiga bulan ke depan akan dilakukan panen raya, sehingga pemerintah tidak perlu lagi mengimpor beras.

Baca juga: Bukan Hanya El Nino, Ini Biang Kerok Produksi Beras Indonesia Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com