Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Impor Pangan, Gibran Minta Calon Pemimpin Tak Beri Narasi Menakutkan

Kompas.com - 22/01/2024, 05:07 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka meminta cawapres nomor urut 3 Mahfud MD tidak memberikan narasi yang menakutkan kepada masyarakat terkait impor pangan.

Ia mengatakan, impor pangan memang perlu dievaluasi. Namun, hal tersebut sebaiknya tidak dibarengi dengan narasi yang membuat masyarakat takut.

"Kita jangan memberikan narasi menakutkan kepada warga," kata dia dalam debat ke-2 Cawapres di Senayan JCC, Minggu (21/1/2024).

Baca juga: Mahfud MD Bakal Bikin Badan Khusus untuk Tangani Konflik Agraria

Gibran menerangkan, calon pemimpin seharusnya memiliki optimisme.

"Harus optimis, Jangan memberikan narasi-narasi yang menakutkan kepada warga dan masyarakat," terang dia.

Gibran menyebut, pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 dan 3 menilai proyek food estate sebagai produk yang gagal.

Namun, menurut dia, ada program food estate yang berhasil di Indonesia.

"Saya tegaskan sekali lagi Pak, memang ada yang gagal, tapi ada yang sudah berhasil juga, yang sudah panen," terang dia.

Ia menceritakan, program food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah dinilai berhasil. Food estate tersebut menghasilkan komoditas seperti jagung dan singkong.

Baca juga: Antisipasi Bencana Ekologi, Cak Imin Ajak Seluruh Paslon Tobat Ekologis

Gibran menambahkan, pada 2019-2022, Indonesia sebenarnya sudah mencapai swasembada pangan. Namun demikian, pada 2023, Indonesia melakukan impor pangan karena adanya fenomena el nino.

"Ini terjadi di seluruh dunia," imbuh dia.

Dalam kesempatan yang sama, Mahfud MD mengungkapkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih melakukan banyak impor hingga saat ini.

Berdasarkan data Mahfud, Indonesia melakukan impor kedelai dua juta ton, impor susu 287 ton, gula pasir 4,7 juta ton, beras 2,8 juta ton, dan daging sapi 168.000 ton.

Mahfud mengungkapkan, pertanyaan kepada Gibran tersebut didasarkan pada pertanyaan Prabowo Subianto kepada Jokowi pada debat capres 17 Februari 2019.

Waktu itu, Jokowi disebut berkomitmen untuk tidak melakukan impor komoditas pangan ketika terpilih menjadi presiden.

Baca juga: Bantah Paslon Lain, Gibran Sebut Ada Food Estate Berhasil di Gunung Mas Kalimantan Tengah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com