Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Muslimah, Mantan TKI yang Sukses Jualan Kerupuk Singkong "Canthir" sampai Luar Negeri

Kompas.com - 11/03/2024, 20:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Produk Canthir sampai luar negeri

Ketika ingin mengembangkan bisnis, pasar Canthir di segmen pedagang stasiun justru ambruk karena kebijakan pedangan asongan yang dilarang berjualan di stasiun.

Ia lantas meningkatnya produknya ke harga Rp 3.000 dan perlahan naik ke harga yang sekarang yakni sekitar Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per bungkus untuk menemukan pasar baru.

Saat ini, Canthir memang belum dapat ditemui di toko ritel atau swalayan besar. Hal ini juga merupakan strategi bisnis yang diterapkan oleh Muslimah.

Ia sadar, Canthir justru memiliki permintaan domestik yang besar di sekitar rumah dan kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Untuk itu, ia fokus memenuhi permintaan lokal, sebelum menggarap pasar yang lebih besar.

Adapun, produknya juga telah merambah pasar luar negeri lewat sistem jasa titip (jastip). Beberapa permintaan langsung juga kerap kali datang dari luar negeri. Namun begitu, ia tidak menyebut hal itu sebagai ekspor, karena jumlahnya yang masih terbilang sedikit, dan tidak ada stok di luar negeri.

Muslimah saat ini sudah mengirim produk Canthir ke Turki, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Jepang. Hal itu tak lepas dari pengalaman dan kenalannya ketika menjadi pemerja migran di masa lalu.

"Kalau ketemu UMKM sekarang saya sampaikan, jangan mengkhayal ekspor dulu, jadi jago kandang dulu, karena market yang paling besar itu dalam negeri. Kalau dalam kita buat, kirim, langsung jadi uang. Kalau luar negeri, perjalanan saja itu tidak gampang, dan sekali terpeleset itu, hancurnya itu berdarah-darah. Kuatkanlah dulu," ucap dia.

Dalam satu hari, Canthir dapat laku hingga 100 bungkus untuk kemasan 70 gram. Dalam hitungan kasar, jumlah Canthir yang dapat terjual dalam sebulan mencapai 3.000 bungkus.

Dengan harga Rp 15.000 per bungkus, omzet Canthir dalam sebulan bisa mencapai Rp 45 juta.

Saat ini, ia juga aktif sebagai motivator yang membantu UMKM untuk berkembang. Muslimah sudah keliling Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Turki untuk membagikan cerita soal membangun sebuah usaha.

"Kalau bisa usahanya jalan, uang punya jalan-jalan," kelakar dia.

Aktif di pelatihan UMKM

Saat ini Muslimah merupakan Ketua Bidang UMKM Badan Ekonomi Syariah Dewan Masjid Indonesia Jakarta.

Ia berharap pelatihan UMKM ke depan yang dilakukan oleh pemerintah dapat dimulai dari tingkat yang lebih kecil seperti rukun tetangga (RT).

Dengan begitu, akan tersaring mana UMKM yang benar-benar berniat untuk menjadi pengusaha. Dalam menjalankan bisnisnya, Muslimah berpegang pada keyakinan agar seseorang selalu fokus menjalankan bisnis yang ada.

"Lakukan apa yang ada di depan kita, itu jauh lebih baik daripada menunggu yang belum pasti. Tugas kita itu cuma berdoa dan ikhtiar, hasil itu milik Allah," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com