Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konglomerat Kanada Berencana Beli TikTok dengan Harga Murah, Ini Alasannya

Kompas.com - 22/03/2024, 21:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konglomerat asal Kanada bernama Kevin O'Leary sedang membentuk sindikasi untuk membuka peluang membeli media sosial TikTok. Adapun tawarannya senilai 20-30 miliar dollar AS.

Sedikit catatan, tawaran tersebut setara pemotongan penilaian hingga 90 persen dari putaran pendanaan terakhir perusahaan.

Data Pitchbook melaporkan, TikTok pada 2023 bernilai sekurang-kurangnya 220 miliar dollar AS.

Baca juga: Pengamat: Migrasi TikTok-Tokopedia Dorong Pasar Digital Makin Dinamis

Dengan tawaran yang diajukan, Ketua O'Leary Ventures bilang, kemungkinan besar hal tersebut tidak disertai dengan algoritma berbasis preferensi pengguna yang menjadi kunci sukses TikTok.

"Kesepakatan apa pun untuk platform berbagi video pendek itu kemungkinan akan mengecualikan algoritma berbasis preferensi pengguna yang telah membantu menjadikannya begitu sukses," kata dia dikutip dari CNBC, Jumat (22/3/2024).

Ia menambahkan, kemungkinan pemerintah China mengizinkan penjualan tersebut relatif kecil.

"Jadi yang didapatkan adalah merek domestik TikTok yang berharga dan 170 juta pengguna, tanpa data," imbuh dia.

Baca juga: Menteri Teten Minta Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Patuhi Aturan

Sebagai konsekuensi, calon pembeli harus meniru kembali algoritma tersebut dengan kode AS. Pembeli juga perlu bertindak sebagai pengurus untuk mengubah platform dari TikTok China menjadi TikTok USA.

Dengan pertimbangan tersebut, penawaran harga yang diberikan jadi jauh di bawah standar.

Sampai saat ini, masih belum jelas apakah pemerintah China akan mengizinkan induk perusahaan ByteDance menjual TikTok ke pembeli AS.

Baca juga: Menteri Teten Minta Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Patuhi Aturan

Ketua O’Leary Ventures juga mengatakan, pihaknya sedang dalam pembicaraan dengan pihak lain yang tertarik untuk bergabung dalam sindikasi pembelian tersebut.

“Ini adalah kesepakatan paling rumit yang pernah ada di media sosial, dan saya harus membangun algoritma baru,” ujar dia. 

“Ini adalah kesepakatan yang sangat menarik, dan saya menyukainya,” timpal dia. 

Secara terpisah, mantan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin juga menunjukkan minat untuk membeli TikTok.

Baca juga: AS Todong ByteDance: Pilih Jual TikTok atau Diblokir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Kamis 30 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Kamis 30 Mei 2024

Spend Smart
Upaya Industri Asuransi Hadapi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Mendorong Klaim

Upaya Industri Asuransi Hadapi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Mendorong Klaim

Whats New
Apa Kepanjangan Tapera?

Apa Kepanjangan Tapera?

Whats New
IHSG Melemah Lagi Pagi Ini, Rupiah Kini Berada di Level Rp 16.220

IHSG Melemah Lagi Pagi Ini, Rupiah Kini Berada di Level Rp 16.220

Whats New
Semen Baturaja Bakal Tebar Dividen Rp 24,3 Miliar

Semen Baturaja Bakal Tebar Dividen Rp 24,3 Miliar

Whats New
Internet Satelit Elon Musk Starlink Hadir di Indonesia, Operator Telko Sebut Siap Berkompetisi

Internet Satelit Elon Musk Starlink Hadir di Indonesia, Operator Telko Sebut Siap Berkompetisi

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 30 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 30 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Whats New
IFG Life Catat Pendapatan Premi Rp 453,7 Triliun sampai April 2024

IFG Life Catat Pendapatan Premi Rp 453,7 Triliun sampai April 2024

Whats New
Ketua INSA Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Pemilik Kapal Asia

Ketua INSA Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Pemilik Kapal Asia

Whats New
Emiten Distribusi Gas Alam CGAS Bakal Tebar Dividen Rp 2,2 Miliar dari Laba 2023

Emiten Distribusi Gas Alam CGAS Bakal Tebar Dividen Rp 2,2 Miliar dari Laba 2023

Whats New
IHSG Bakal Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu (BREN) Bakal Tebar Dividen Rp 270,68 Miliar

Emiten Prajogo Pangestu (BREN) Bakal Tebar Dividen Rp 270,68 Miliar

Whats New
Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Whats New
Proses 'Refund' Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat mulai 1 Juni

Proses "Refund" Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat mulai 1 Juni

Whats New
Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com