Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mata Uang Myanmar dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Kompas.com - 13/04/2024, 20:44 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Mata uang Myanmar adalah kyat. Kode internasional mata uang Burma ini yaitu MMK dengan kode K.

Satu kyat dibagi lagi menjadi 100 pya atau sen. Namun, dengan harga-harga barang yang semakin tinggi akibat inflasi, pya kini sudah sangat jarang digunakan.

Nilai 1 kyat sendiri setara dengan Rp 7,68. Sementara bila mata uang Burma ini dikonversikan dollar AS, 1 kyat sama dengan 0,00048.

Mengenal mata uang Myanmar

Dilansir dari laman Investopedia, saat ini peredaran dan penerbitan kyat dikelola sepenuhnya oleh Central Bank of Myanmar, bank sentral resmi negara tersebut.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Laos dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Saat pertama kali diperkenalkan pada tahun 1852, kyat terdiri dari koin emas dan perak.

Sejak Inggris menguasai negara tersebut antara tahun 1824 dan 1948, koin perak kyat pada periode tersebut dianggap setara dengan rupee India (INR), mengingat India pada saat itu juga merupakan bagian dari koloni Inggris.

Pada tahun 1942, Jepang menduduki negara tersebut dan memperkenalkan mata uang mereka sendiri, meskipun mata uang ini tak bertahan lama karena segera ditinggalkan setelah kekalahan pasukan Jepang pada tahun 1945.

Pada tahun 1948, Union Bank of Burma bertindak sebagai bank sentral. Union Bank terbentuk ketika mengambil alih cabang Reserve Bank of India (RBI) di Yangon. Namun, bank tidak mengambil tanggung jawab menerbitkan mata uang sampai tahun 1952.

Mata uang Myanmar kyat memiliki denominasi 5, 10, 20, 50, 100, 200, 500, 1000, 5000, dan 10.000. Sementara uang koin diterbitkan dalam denominasi 5, 10, 50, dan 100 kyat.

Baca juga: Mengenal Mata Uang India dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Versi mata uang negara Myanmar yang masih digunakan hingga saat ini mulai beredar pada tahun 1952. Awalnya, nilainya disamakan dengan rupee, meskipun nilainya telah menurun secara signifikan.

Pada tahun 1962, pemerintah menasionalisasi dan menggabungkan semua bank di negara tersebut menjadi satu entitas, seiring dengan transisi negara tersebut ke dalam sistem moneter sosialis.

Pada tahun 1988, sistem perekonomian negara tersebut beralih kembali ke sistem berbasis pasar, dan nama bank sentral diubah menjadi Central Bank of Myanmar.

Rendahnya mata uang negara Myanmar

Masalah pelik mata uang Myanmar adalah peredarannya yang sangat masif di pasar gelap. Bank sentral telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi pertukaran kyat di pasar gelap.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Malaysia dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Awalnya, bank sentral mengharuskan wisatawan atau warga negara asing yang berkunjung ke negara itu untuk membeli kyat senilai setidaknya 200 dollar dengan penukaran apa pun. Kebijakan itu berakhir pada tahun 2003.

Nilai tukar resmi mata uang Burma ini terkadang sangat bervariasi dari nilai tukar mata uang di pasar gelap. Antara Maret 2013 dan Februari 2021, nilai kyat berkisar antara 850 kyat sampai 1.408 kyat untuk setiap 1 dollar AS.

Buruknya daya beli kyat mencerminkan fakta bahwa Myanmar adalah salah satu negara termiskin di Asia Tenggara. Perekonomian negara ini bergantung pada ekspor komoditas, dengan minyak bumi dan opium sebagai salah satu ekspor terbesarnya.

Mata uang Myanmar ke rupiah

Untuk nilai tukar mata uang Myanmar ke rupiah bila menggunakan kurs saat ini, setiap 1 kyat setara dengan Rp 7,68.

Pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tingkat pengangguran suatu negara dapat mempengaruhi nilai tukar mata uangnya. Negara dengan ekonomi yang kuat cenderung memiliki mata uang yang nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan negara yang ekonominya lemah.

Dalam kasus kyat, meski nilai tukarnya lebih besar dibanding rupiah, ekonomi Indonesia masih jauh lebih bagus dibandingkan dengan Myanmar saat ini.

Mata uang Burma atau mata uang Myanmar kyat dengan kode MMK.Central Bank of Myanmar Mata uang Burma atau mata uang Myanmar kyat dengan kode MMK.

Baca juga: Apa Mata Uang Arab Saudi dan Berapa Kursnya ke Rupiah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com