JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melemah pada Jumat (5/4/2024). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Kamis (4/4/2024) berakhir di zona merah pada level 7.254,39 atau menguat 1,2 persen (87,5 poin).
Founder WH Project William Hartanto mengatakan, sehabis liburan, IHSG akan dibayangi oleh banyak sentimen. Diantaranya, peperangan, dan lalu ada nilai tukar dollar AS yang sudah tembus 16000.
“Kedua ini sudah cukup untuk menjadi alasan IHSG bisa melemah hari ini, apalagi secara historikal memang begitu,” kata William dalam analisisnya.
Baca juga: Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah
William mengatakan, dari beragam sentimen yang ada, menjadi hal yang wajar jika IHSG diperkirakan menurun dan disertai dengan foreign outflow.
William menjelaskan, sektor yang dapat diperhatikan ada pada komoditas dan transportasi. Di sisi lain, scara teknikal IHSG bergerak dalam tren menguat dengan support baru pada 7.260.
“Jadi, sekalipun ada panic selling karena sentimen eksternal maupun nilai tukar, IHSG masih dalam kondisi aman selama bertahan di atas support ini,” tegas dia.
Baca juga: Usai Rilis Laporan Keuangan, Saham JPMorgan Chase Anjlok
William memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak pada kisaran 7.260 sampai 7.338.
Research Division MNC Sekuritas T Herditya Wicaksana mengatakan, hari ini IHSG berpeluang mengalami koreksi usai pada penutupan perdagagnan sebelumnya ditutup menguat 0,45 persen ke 7.286 dan masih disertai dengan munculnya volume pembelian, IHSG pun mampu ditutup di atas MA60.