Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Kompas.com - 19/04/2024, 06:28 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi uang rupiah. PIXABAY/MOHAMAD TRILAKSONO Ilustrasi uang rupiah.
Menurut dia, sinyal positif dalam tren pelemahan nilai tukar rupiah ini adalah penurunan suku bunga bank sentral AS, The Fed. Hal tersebut dipercaya akan memberi sinyal positif terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Baca juga: Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Lebih lanjut, Nailul bilang, masyarakat yang menjadi spekulan dalam akan mendapatkan untung ketika memegang dollar AS dalam tren pelemahan rupiah ini.

Spekulan dapat diartikan sebagai individu yang berani mengambil risiko dan memiliki keahlian di pasar tempat mereka berdagang.

Meskipun begitu, Nailul berpesan agar masyarakat melepas kepemilikan dollar AS untuk membantu membanjiri stok di pasar.

"Itupun jika mereka mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi terhadap ekonomi nasional dan bukan sebagai spekulan. Terus jual hinggal ada sentimen negatif terhadap dollar AS seperti penurunan suku bunga The Fed," tandas dia.

Baca juga: Tren Pembayaran Dividen Berdampak pada Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Sebagai informasi, nilai tukar atau kurs rupiah mengalami pelemahan terhadap dollar AS dan telah menyentuh level 16.000 dari sebelumnya relatif stabil di level 15.000.

Data Bloomberg menunjukkan, rupiah ditutup menguat. Rupiah ditutup pada level Rp 16.177 per dollar AS. Rupiah menguat 41 poin atau 0,25 persen dibandingkan dengan sebelumnya pada level Rp 16.220 per dollar AS.

Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Kamis (18/4/2024) pada level Rp 16.177 per dollar AS, atau menguat dibanding Rabu (17/4/2024) pada level Rp 16.240 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com