Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Kompas.com - 23/04/2024, 15:36 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan harga acuan batu bara dan sejumlah mineral, seperti timah hingga emas untuk bulan April 2024.

Untuk harga batu bara acuan (HBA) April 2024 diatur dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 88.K/MB.01/MEM.B/2024 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan untuk Bulan April Tahun 2024.

"HBA untuk bulan April ini digunakan sebagai dasar perhitungan Harga Patokan Batubara (HPB)," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi dalam keterangannya, Selasa (23/4/2024). 

Baca juga: PLN Indonesia Power Bikin Ekosistem Biomassa di PLTU Cilacap buat Kurangi Batu Bara

Dalam aturan baru tersebut, HBA dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal per kg GAR, total moisture 12,26 persen, total sulphur 0,66 persen, dan Ash 7,94 ditetapkan pada angka 121,13 dollar AS per ton. Adapun pada Maret 2024 harga acuannya 109,77 dollar AS per ton.

Selanjutnya, ditetapkan HBA untuk komoditas batu bara I, dalam kesetaraan nilai kalor 5.300 kcal per kg GAR, total moisture 21,32 persen, total sulphur 0,75 persen, dan Ash 6,04 persen.

"HBA I ditetapkan di level 86,93 dollar AS per ton," ujar Agus.

Selain itu, harga acuan untuk komoditas batu bara II dalam kesetaraan nilai kalor 4.100 kcal per kg GAR, total moisture 35,73 persen, total sulphur 0,23 persen dan ash 3,90 persen ditetapkan pada besaran 57,17 dollar AS per ton.

Baca juga: Dua Perusahaan Bangun Fasilitas Pertambangan Batu Bara Senilai Rp 36 Miliar di Sumsel

Terakhir, ditetapkan pula harga acuan untuk batu bara III, dalam kesetaraan nilai kalor 3.400 kcal per kg GAR, total moisture 44,30 persen, total sulphur 0,24 persen dan Ash 3,88 persen, pada angka 36,32 dollar AS per ton.

Selain penetapan HBA, dalam Kepmen tersebut juga ditetapkan harga mineral logam acuan (HMA) untuk April 2024.

"Dalam lampiran aturan tersebut, HMA untuk komoditas nikel ditetapkan 17.424,52 per dmt. Selanjutnya, kobalt ditetapkan 28.220,00 dollar AS per dmt," kata Agus.

Ilustrasi emas batangan, logam mulia. Penyebab harga emas naik turun. Naik turunnya harga emas. Penyebab naik turun harga emas.SHUTTERSTOCK/VLADKK Ilustrasi emas batangan, logam mulia. Penyebab harga emas naik turun. Naik turunnya harga emas. Penyebab naik turun harga emas.
Adapun HMA untuk komoditas mineral logam lainnya sebagai berikut. 

  • Timbal: 2.089,40 dollar AS per dmt
  • Seng: 2.433,93 dollar AS per dmt
  • Alumunium: 2.187,05 dollar AS per dmt
  • Tembaga: 8.544,57 dollar AS per dmt
  • Emas sebagai mineral ikutan: 2.102,25 dollar AS per troy ounce
  • Perak sebagai mineral ikutan: 23,68 dollar AS per troy ounce
  • Ingot Timah Pb 300: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan
  • Ingot Timah Pb 200: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan
  • Ingot Timah Pb 100: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan
  • Ingot Timah Pb 050: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan
  • Ingot Timah 4NINE: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan
  • Logam Emas: LBMA Gold PM Fix pada hari penjualan
  • Logam Perak: LBMA Silver Fix pada hari penjualan
  • Mangan: 3,52 dollar AS per dmt
  • Bijih Besi Laterit/Hematit/Magnetit: 1,71 dollar AS per dmt
  • Bijih Krom: 6,37 dollar AS per dmt
  • Konsentrat Ilmenit: 7,52 dollar AS per dmt
  • Konsentrat Titanium: 12,21 dollar AS per dmt (DKD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com