Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Kompas.com - 30/04/2024, 13:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Yanuar menambahkan, sejauh ini pemerintah Indonesia bukan saja memberikan subsidi yang dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat seperti harga BBM bersubsidi.

Melainkan, terdapat juga pola subsidi lain yang tidak langsung dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat seperti dalam program harga gas murah untuk industri yaitu Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor migas pada tahun 2023 adalah sebesar 35,83 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 579,9 triliun.

Rinciannya sebanyak 27,373 juta ton BBM, 17,835 juta ton minyak mentah, dan sebanyak 6,934 juta ton gas. Meskipun khusus untuk gas terjadi surplus karena pada saat yang sama melakukan ekspor sebanyak 15,498 juta ton gas.

Sampai dengan Maret 2024 impor migas tercatat 9,004 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 145,7 triliun. Kenaikan risiko dari subsidi dan impor energi akibat kenaikan harga juga bisa diperparah oleh penguatan nilai tukar dollar AS terhadap Rupiah yang saat ini telah menyentuh kisaran Rp 16.000 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com