Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Kompas.com - 06/05/2024, 10:00 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperingatkan para nasabahnya agar berhati-hati terhadap kejahatan pembobolan rekening yang menggunakan modus penipuan dengan kedok undian berhadiah.

Tindakan kejahatan yang mengatasnamakan Bank Mandiri tersebut dilakukan oleh pelaku yang menyebar informasi palsu mengenai program undian melalui media sosial (medsos) dengan slogan "Gebyar Undian Grand Prize".

Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman menyatakan bahwa pelaku sengaja menyebarkan tautan situs web phishing menggunakan program undian palsu untuk menarik korban. Mereka menyasar pengguna medsos sebagai target utama. 

Baca juga: Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

“Kami mengimbau masyarakat dan nasabah Bank Mandiri untuk lebih berhati-hati. Kami pastikan itu adalah penipuan. Kami tidak memiliki program undian berhadiah yang sedang berlangsung,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (6/5/2024).

Teuku Ali menjelaskan bahwa modus penipuan dilakukan dengan membuat akun palsu atas nama Bank Mandiri di platform medsos, seperti Facebook dan Instagram. 

Pelaku kemudian membuat postingan dengan narasi "Gebyar Undian Grand Prize" dari Bank Mandiri serta menampilkan foto senior manajemen bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

Dalam postingan tersebut, calon korban diarahkan untuk mengunjungi situs web phishing

Baca juga: Waspadai Tautan Phishing dengan Modus Pemulihan Akun Facebook

Dari link tersebut, pelaku meminta calon korban untuk mengisi informasi pribadi seperti nomor handphone, nomor kartu debit, tanggal kedaluwarsa, kode Card Verification Value (CVV), password, Personal Identification Number (PIN), dan kemudian diminta untuk mengisi kode one-time password (OTP).

“Hal inilah yang dapat menyebabkan timbulnya kerugian finansial bagi siapa saja yang mengisinya. Sehingga, kami meminta pada seluruh nasabah untuk lebih berhati-hati," tutur Teuku Ali.

Tidak hanya itu, akun palsu yang mengatasnamakan Bank Mandiri juga membuat postingan dengan mengambil konten terbaru dari akun resmi Bank Mandiri dan menambahkan narasi "Gebyar Undian Grand Prize" yang mengarah pada situs web phising.

Baca juga: Undian dan Jadwal Badminton Asia Championships 2024

Teuku Ali menegaskan bahwa saat ini Bank Mandiri tidak memiliki program undian berhadiah. Jika mendapatkan informasi mencurigakan, nasabah diminta untuk menghubungi Mandiri Call 14000 atau MITA WhatsApp.

Link resmi Bank Mandiri yang dapat diakses untuk mengetahui program-program Bank Mandiri adalah https://bankmandiri.co.id/en/promo-mandiri atau melalui fitur promo yang tersedia di aplikasi Livin’ by Mandiri.

"Akun resmi Instagram Bank Mandiri adalah @bankmandiri, sementara akun Facebook resmi adalah Bank Mandiri, dan akun Twitter resmi adalah @bankmandiri dengan tanda centang biru. Selain itu, jangan percaya pada akun lainnya," jelasnya.

Baca juga: GoPay Tabungan Dongkrak Pertumbuhan Nasabah Jago Syariah Lebih 500 Persen

Teuku Ali kembali mengingatkan nasabah untuk selalu menjaga kerahasiaan data perbankan seperti kode OTP yang digunakan sebagai verifikasi transaksi yang dikirimkan ke nomor handphone (HP), nomor kartu debit atau kredit, CVV/CVC (tiga angka di belakang kartu), PIN, User ID, dan password, serta tidak memberikannya kepada siapa pun atas alasan apa pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com