Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Kompas.com - 22/05/2024, 11:30 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok secara serentak, di beberapa pasar di seluruh Kantor Perwakilan (Kanwil) KPPU di Indonesia

Sidak tersebut dilakukan di berbagai kota, yakni di Medan, Bandar Lampung, Bandung, Surabaya, Pontianak, Makassar, dan Yogyakarta yang dilakukan mulai dari tanggal 19-21 Mei 2024.

Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa mengatakan, sidak serentak ini ditujukan untuk meninjau fluktuasi barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) utamanya bawang putih yang akhir-akhir ini mengalami fluktuasi di Indonesia.

Baca juga: KPPU Nilai Kualitas Bawang Putih Impor Jelek Bikin Harganya Mahal

“Saya instruksikan kepada semua Kanwil KPPU untuk melakukan sidak secara serentak di Medan, Lampung, Kalimantan, Makassar, Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung. Ini kami lakukan karena mendapat informasi dari teman-teman di Komisi VI DPR RI yang menyampaikan bahwa harga pangan, khususnya bawang putih sudah di atas harga acuan. Harga acuan untuk bawang putih yaitu Rp 32.000 per kilogramnya (kg)," ujarnya usai melakukan FGD Bawang Putih di Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Di Pontianak, KPPU menemukan penurunan harga bawang putih yang dibanderol dengan harga Rp 34.000 hingga Rp 38.000 per kg. Angka ini turun dari bulan lalu yang mencapai Rp 41.650 per kg.

Meski turun, namun angka penjualan tersebut masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak tahun 2019 lalu, yaitu sebesar Rp 32.000 per kg.

Baca juga: KPPU Minta Bapanas Tetapkan Harga Acuan Bawang Putih

Selain melakukan pemantauan di Pasar Flamboyan, Ketua KPPU juga melakukan pemantauan di beberapa distributor bawang putih. Sebagai bentuk antisipasi, KPPU sudah mengidentifikasi penyebab kenaikan harga bawang putih di bulan Mei yang lalu, di mana kenaikannya mencapai 5,4 persen.

Harga bawang putih di China yang merupakan sumber utama impor bawang putih juga mengalami kenaikan.

Adapun Kementerian Perdagangan sudah mengeluarkan izin impor bawang putih sebesar 650.000 ton, namun realisasi bawang putih masih rendah yaitu hanya mencapai angka 50.721 ton atau sebesar 27 persen.

Baca juga: Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Kendala pengadaan impor bawang putih saat ini disinyalir akibat tingginya harga bawang putih di China, yang mencapai 1.400–1.500 dollar AS per ton atau sekitar Rp 22 juta per ton.

Di Makassar, KKPU menemukan bahwa harga bawang putih dibanderol Rp 33.000 per kg. Lalu di Medan, harga bawang putih Rp 32.000 per kg.

Sementara di Lampung harga bawang putih masih tinggi yakni Rp 40.000 per kilogram. Berbeda dengan kondisi di Bandung, harga bawang putihnya mencapai Rp 42.300 per kg. Harga ini dinilai terlalu tinggi oleh 70 persen pedagang.

Baca juga: Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Selain itu 60 persen pedagang melaporkan bahwa kenaikan harga bawang putih di tingkat pengecer berkisar Rp 42.000-Rp 45.000 per kg.

Melihat fenomena itu, Fanshurullah menyatakan KPPU akan secara aktif melakukan pemantauan harga bawang putih secara berkala.

Pihaknya pun tengah memanggil beberapa pemangku kepentingan seperti asosiasi pengusaha bawang putih, Badan Pangan Nasional, Ombudsman hingga Kemneterian Pertanian untuk membahas tata kelola bawang putih.

“Harga bawang putih saat ini dalam kondisi fluktuatif oleh karena itu KPU adakan sidak untuk memastikan pasokan dan harga karena di bulan lalu terpantau harganya cukup tinggi,” pungkasnya.

Baca juga: Bakal Dipanggil KPPU, Menhub: Belum Dapat Informasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com