Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Tanggung Jawab Perusahaan Jalan dan Terapkan ESG, Masalah Sosial Ekonomi RI Bisa Teratasi

Kompas.com - 31/05/2024, 14:36 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika tanggung jawab sosial atau CSR perusahaan jalan dan menerapkan prinsip Environtment Sosial Governance (ESG) maka masalah sosial ekonomi di Indonesia dapat teratasi.

Untuk itu, dihadirkan ajang TOP CSR Awards untuk mengukur sejauh mana program tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan dapat berdampak ke masyarakat dan lingkungan.

"Jika kemudian masalah sosial ekonomi di Indonesia teratasi dengan baik, sehingga bisnis yang tumbuh akan berkesinambungan, peduli sosial dan memiliki tata kelola yang baik," kata Ketua Penyelenggara TOP CSR Awards 2024 M Lutfi Handayani, melalui keterangan pers, Jumat (31/5/2024).

Baca juga: Komitmen Pertagas Jalankan CSR, Harus Beri Manfaat ke Masyarakat dan Lingkungan

Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yang diwakili oleh Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Sigit Reliantoro menjelaskan beberapa hal yang harus diterapkan oleh semua Perusahaan di Indonesia.

Hal penting tersebut yaitu pentingnya perusahaan di Indonesia turut serta dalam menjaga lingkungan dan tidak merusak lingkungan melalui operasi bisnis perusahaan serta tetap menggunakan sumber daya energi yang ramah lingkungan.

Kemudian, perusahaan berkomitmen untuk terus menerapkan ESG dalam mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan yang berkelanjutan.

Baca juga: Apa Itu ESG: Pengertian, Kriteria, dan Pentingnya dalam Dunia Bisnis

Selanjutnya, pembangunan nasional serta stimulasi ekonomi untuk mengurangi emisi GRK dengan bertransformasi ekonomi lingkungan yang diwujudkan melalui pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Dalam acara TOP CSR Awards 2024 ini Sub Holding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) berhasil meraih dua penghargaan. Hal ini jadi istimewa bagi PLN EPI sebab merupakan Subholding PLN yang baru berusia 1 tahun.

"Penghargaan ini akan semakin mendorong PLN EPI untuk menjadi Perusahaan terbaik dalam penyediaan energi primer untuk pembangkit listrik Indonesia sekaligus berkomitmen untuk terus memperkuat inovasi CSR dan ESG (Environment, Social, and Governance) demi bisnis keberlanjutan," kata Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan.

 

Program TJSL Budidaya Ternak Kambing Perah Peranakan Etawa yang berlokasi di Desa Berdaya Energi PLN EPI Kabupaten Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendorong kesejahteraan masyarakat yang selaras dengan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).DOK. PLN EPI Program TJSL Budidaya Ternak Kambing Perah Peranakan Etawa yang berlokasi di Desa Berdaya Energi PLN EPI Kabupaten Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendorong kesejahteraan masyarakat yang selaras dengan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Program yang mendapatkan penghargaan yakni program Desa Berdaya Energi di Gunung Kidul. Program ini dibangun dengan konsep pemberdayaan dengan mengintegrasikan pilar lingkungan, pengembangan UMK, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat.

 

Berawal dari kebutuhan warga yang membutuhkan pakan ternak di musim kemarau dan Perusahaan akan biomassa. PLN EPI bekerjasama dengan Pemda DIY, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat melaksanakan penanaman tanaman multifugsi di Sultan Ground dan Tanah Kas Desa di Kalurahan Gombang dan Karang Asem Gunung Kidul.

"Hasilnya daun tanaman tersebut bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, sementara rantingnya bisa untuk Cofiring Biomassa PLN dan warga juga bisa mendapatkan tambahkan penghasilan," tambah Mamit.

Program kedua, kegiatan Pemberdayaan Masyarakat berupa pelatihan pakan ternak fermentasi, pelatihan pembuatan pupuk organik, pembuatan rumah bibit tanaman multifungsi, budidaya kambing perah dan bantuan kesehatan untuk pencegahan stunting.

"Program CSR harus selaras dengan SDGs dan strategi bisnis PLN EPI demi tercapainya target-target bisnis Perusahaan untuk terus tumbuh secara berkelanjutan," pungkas Mamit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com