Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Terus Tekan Rupiah, Ini Penyebabnya Menurut Ekonom

Kompas.com - 19/06/2024, 15:25 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi rupiah, uang rupiah.PIXABAY/ROBERT LENS Ilustrasi rupiah, uang rupiah.

Berdasarkan pengamatannya, kekhawatiran ini juga terefleksi dari kenaikan yield obligasi 10 tahun sebesar 21 bps ke level 7,20 persen dalam sepekan.

Baca juga: Waspada Melemahnya Rupiah

Sementara itu, di tengah kondisi ketidakpastian pasar keuangan global yang masih mendominasi, Bank Indonesia (BI) diperkirkirakan akan tetap berada di pasar untuk melakukan triple intervention dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Hal ini berpotensi mempengaruhi perkembangan cadangan devisa dalam jangka pendek.

Lebih lanjut, dengan kondisi ketidakpastian di pasar keuangan global, maka ruang penurunan suku bunga BI dalam jangka pendek cenderung tertutup.

"Sekalipun tingkat inflasi Mei terkendali dan data cadangan devisa Mei tercatat meningkat," tutup dia.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp 16.400 Per Dollar AS, Waktunya BI Kerek Suku Bunga?

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot bergerak cenderung menguat pada Rabu (19/6/2024) pagi hari. Hal ini selaras dengan indeks dollar AS yang melemah.

Mengacu data Bloomberg, kurs mata uang Garuda dibuka menguat di level Rp 16.407 pada hari ini. Penguatan ini berlanjut pada awal perdagangan, pada pukul 09.45 WIB, rupiah menguat 0,21 persen ke Rp 16.377 per dollar AS.

Penguatan rupiah mengikuti pergerakan sejumlah mata uang Asia lain seperti won Korea Selatan (apresiasi 0,16 persen), rupee India (0,17 persen), ringgit Malaysia (0,10 persen), hingga dollar Taiwan (0,07 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com