Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambangi Korsel, Pertamina Gas Jajaki Peluang Bisnis Jangka Panjang LNG Hub

Kompas.com - 19/06/2024, 20:50 WIB
Aprillia Ika

Editor

BUSAN, KOMPAS.com - PT Pertamina Gas, Subholding Gas PT Pertamina (Persero), menjajaki peluang bisnis jangka panjang, terutama soal LNG Hub. Penjajakan ini dilakukan dalam pertemuan "4th Bilateral Maritime Dialogue" (BMD) antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) yang digelar di Busan pada 12-13 Juni 2024.

Dalam kesempatan itu, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Pertamina Gas Agung Indri Pramantyo memaparkan proyeksi bisnis anak perusahaan, yakni Perta Arun Gas, sebagai penyedia layanan handling migas yang kompetitif di industri global melalui pengembangan LNG Hub Infrastructure.

"Lokasi LNG Hub Arun terletak di jalur pelayaran internasional yang strategis antara sumber pasokan dan permintaan LNG. Hal ini menjadikan Arun sangat ideal untuk bisnis break bulking. Ditambah lagi, posisi Arun sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menciptakan peluang bagi Perta Arun Gas sebagai LNG Asia Hub terbesar," kata Agung, melalui keterangannya, Rabu (19/6/2024).

Baca juga: ESDM: Kelanjutan Harga Gas Murah untuk Industri Masih Tunggu Jokowi

Pada kesempatan tersebut, Pertamina Gas juga menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Korea Maritime & Ocean University Consortium (KMOUC) untuk pengembangan infrastruktur gas dan gas alam cair.

“Pada pelaksanaannya akan dilakukan joint study untuk menyusun kajian teknis dan komersial mengenai potensi pengembangan tersebut,” tambah Agung.

Terpisah, Chairman Indonesia Gas Society Aris Mulya Azof mengatakan bahwa prospek ke depan gas sangat baik sebagai energi transisi, sedangkan LNG akan menjadi dominan di pasar domestik dan regional.

Menurut Aris, dengan menjadikan Arun sebagai LNG & LPG Hub terminal, maka Pertamina Gas ingin memanfaatkan aset dan terminal Arun untuk pengembangan bisnis.

"Peran Arun dengan lokasi yang sangat strategis akan memberikan competitive advantage. Berada di Zona Ekonomi Ekslusif serta fleksibilitas operasi juga merupakan nilai tambah Arun," kata Aris.

Baca juga: Gara-gara Infrastruktur Pipa Belum Tersambung, Jabar Kekurangan Pasokan Gas saat Jatim Kelebihan

Tentang "4th Bilateral Maritime Dialogue"

Sebagai informasi, BMD antara Indonesia dan Korea Selatan merupakan suatu implementasi dari kerja sama kemaritiman antara kedua negara melalui penandatanganan MoU on Maritime Cooperation pada 16 Mei 2016.

Pada 4th BMD Korea – Indonesia, kedua negara sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang kemaritiman.

Salah satunya di sektor energi, dimana akan dilakukan joint study untuk pemanfaatan rig atau offshore platform Pertamina untuk fisheries, carbon storage, dan LNG Regasifikasi.

BMD tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Indonesia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (MOF) Korea Selatan menjadi platform penting bagi kedua negara untuk membahas isu-isu maritim yang mendesak dan mencari solusi bersama yang inovatif dan berkelanjutan.

Kerja sama ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi kedua negara, tetapi juga mendukung upaya global dalam menjaga kelestarian ekosistem laut.

Pada acara 4th BMD, delegasi Indonesia dipimpin oleh Jodi Mahardi, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenko Marves.

Selain itu, ikut hadir pada kesempatan tersebut juga perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bapenas, BMKG, Pelindo dan Pertamina Group, yakni PT Pertamina (Persero), Pertamina Hulu Energi, Pertamina International Shipping dan Pertamina Gas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com