Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanti-wanti IMF Terhadap APBN Pemerintahan Baru

Kompas.com - 25/06/2024, 11:05 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) merekomendasikan kepada pemerintahan mendatang, yakni berada di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka untuk menjaga kredibilitas kebijakan fiskal.

IMF Mission Chief to Indonesia Maria Gonzales mengatakan, arah kebijakan fiskal pada 2024 - 2025 akan lebih ekspansif untuk mendukung perputaran roda perekonomian nasional.

Meskipun demikian, Gonzales menilai, pemerintah perlu menjaga kepercayaan berbagai pihak terhadap kredibilitas pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), dengan mempertahankan defisit anggaran di bawah 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Dalam jangka menengah, kredibilitas kebijakan Indonesia yang diperoleh dengan susah payah harus dipertahankan," ujar Gonzales, dalam laporan Article IV Mission to Indonesia, dikutip Selasa (25/6/2024).

Baca juga: Bank Dunia: Perpanjangan Bansos Dorong Defisit APBN Indonesia

Menurutnya, defisit fiskal di bawah 3 persen masih akan mampu mendukung Indonesia merealisasikan visi Indonesia Emas pada 2045.

Oleh karenanya, pemerintah dinilai perlu meningkatkan efektivitas belanja, utamanya terkait pelaksanaan belanja subsidi energi, sehingga memiliki ruang kebijakan fiskal yang lebih besar.

Di sisi lain, pemerintah didorong untuk mengerek pos pendapatan, termasuk dari implementasi ketentuan undang-undang yang telah diterbitkan serta kebijakan perpajakan lebih lanjut.

"Ini akan menciptakan ruang bagi belanja yang lebih ramah terhadap pertumbuhan dalam waktu dekat," katanya.

Baca juga: Sri Mulyani dan Tim Prabowo Tampil Bersama, Bantah Kabar APBN Jebol

 


Dengan meningkatkan rasio pendapatan disertai efisiensi belanja negara, pemerintah akan mampu memiliki ruang kebijakan fiskal yang lebih besar untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global, namun juga tetap dapat mempertahankan sustainibilitas anggaran.

"Menjaga agar risiko fiskal, termasuk dari kewajiban kontinjensi, terkendali dengan baik juga tetap menjadi kuncinya," ucap Gonzales.

Baca juga: Sri Mulyani: Prabowo Komitmen Jaga Defisit APBN di Bawah 3 Persen

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com