Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Kompas.com - 03/07/2024, 21:15 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pembangunan ekosistem baterai mobil listrik yang terintegrasi dari hulu ke hilir di lokasi pabrik PT HLI Green Power, Karawang, Jawa Barat merupakan yang pertama di dunia.

Bahlil mengatakan, apabila semua tahapan dari mulai pertambangan, smelter, HPAL (High Pressure Acid Leach), prekursor, sel baterai, sampai dengan mobil semua sudah siap dilakukan, Indonesia akan menjadi salah satu negara pemain ekosistem baterai mobil listrik, khususnya yang berbahan baku nikel.

"Kami tanya di dunia sudah ada belum yang membangun ekosistem baterai mobil yang terintegrasi dari hulu, dari tambang sampai mobil. Ternyata belum ada, dan kita, Indonesia, yang pertama untuk melakukan hal ini," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Rabu (3/7/2024).

Baca juga: Targetkan Produksi Kendaraan Listrik 600.000 Unit Per Tahun, Luhut: Hemat Subsidi BBM Rp 131 Miliar

Bahlil mengatakan, perjuangan untuk merealisasikan investasi ini membutuhkan upaya dan dukungan luar biasa dari semua pihak terutama pada masa pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, kehadiran Presiden Joko Widodo sejak groundbreaking pabrik ini pada tahun 2021, kemudian tinjauan pada bulan September 2023, dan hingga sampai peresmiannya hari ini menjadi penyemangat.

”Hari ini menandakan babak baru di mana kita sama-sama menyaksikan proses peresmian pabrik baterai mobil listrik yang terintegrasi. Total investasi 9,8 miliar dollar AS minus investasi dari Hyundai untuk mobil," ujarnya.

"Jadi, kalau diakumulasi semuanya itu kurang lebih 11-12 miliar dollar AS. Ini adalah investasi terbesar untuk satu ekosistem yang ada di Indonesia, khususnya baterai sampai dengan mobilnya,” sambungnya.

Bahlil mengatakan, proyek investasi ini merupakan salah satu bukti implementasi komitmen Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae-in pada pertemuan di Korea Selatan tahun 2019 untuk memperkuat kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan investasi antara Korea Selatan dan Indonesia.

Ia mengatakan, pengembangan ekosistem baterai dan kendaraan listrik ini meliputi industri pabrik sel baterai untuk kendaraan listrik senilai 3,2 miliar dollar AS (Rp 51,2 triliun) yang akan menyerap 2.800 tenaga kerja, di mana dalam fase pertama memiliki kapasitas produksi 10GWh dengan nilai investasi 1,2 miliar dollar AS (Rp 19,2 triliun).

"Investasi lainnya yang juga diresmikan yaitu pak baterai (battery pack) senilai 42,12 juta dollar AS (Rp674,32 miliar) dan produksi kendaraan listrik 1,22 miliar dollar AS (Rp19,52 triliun)," ucap dia.

 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik dan ekosistem baterai dan kendaraan listrik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berada di Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (3/7/2024).

Menurut Presiden, peresmian tersebut menandakan komitmen Indonesia untuk masuk kompetisi produksi baterai dan kendaraan listrik dunia.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini saya resmikan pabrik dan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia," ujar Jokowi saat peresmian.

Presiden menjelaskan, dengan peresmian pada Rabu ini, Indonesia telah memulai babak baru dalam meletakkan sebuah tonggak komitmen kita untuk menjadi pemain global di ekosistem electric vehicle (EV) cell baterai dan electric vehicle.

Jokowi menyebutkan, Indonesia selama ini memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Hanya saja, hasil SDA itu selalu diekspor dalam bentuk bahan mentah. Sehingga, tidak memberikan nilai tambah untuk negara. Padahal, ketika bahan mentah terus diekspor semakin lama akan semakin habis.

"Tapi sekarang, dengan dibangunnya smelter, dibangunnya pabrik baterai kendaraan listrik, kita akan menjadi pemain global yang penting dalam global supply chain kendaraan listrik," tegas Jokowi.

Kepala Negara menambahkan, pabrik baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang diresmikan pada Rabu ini merupakan pabrik baterai EV yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

Presiden Jokowi juga yakin bahwa setelah pabrik ini diresmikan, Indonesia mampu berkompetisi dengan negara-negara lain di dunia.

Baca juga: Sempat Mangkrak, Bahlil Pastikan Pabrik Lotte Chemical Mulai Produksi Maret 2025

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

China Dianggap jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya..

China Dianggap jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya..

Whats New
Bidik Pasar Sumatera Selatan, Supertex Tawarkan Ragam Kain bagi Pencinta Tekstil

Bidik Pasar Sumatera Selatan, Supertex Tawarkan Ragam Kain bagi Pencinta Tekstil

Rilis
Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN Baru 60 Persen, PUPR Lakukan Modifikasi Cuaca

Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN Baru 60 Persen, PUPR Lakukan Modifikasi Cuaca

Whats New
Influencer yang Gagal Kelola Dana Rp 71 Miliar Diminta Hentikan Kegiatan dan Kembalikan Dana Investor

Influencer yang Gagal Kelola Dana Rp 71 Miliar Diminta Hentikan Kegiatan dan Kembalikan Dana Investor

Whats New
Tarik Dana Orang Super Kaya dengan 'Family Office' Tidak Hanya soal Beri 'Pemanis'

Tarik Dana Orang Super Kaya dengan "Family Office" Tidak Hanya soal Beri "Pemanis"

Whats New
Transformasi Yayasan BUMN, Erick Thohir Gandeng Temasek

Transformasi Yayasan BUMN, Erick Thohir Gandeng Temasek

Whats New
Segini Besaran Gaji yang Diincar Gen Z Saat Memilih Pekerjaan

Segini Besaran Gaji yang Diincar Gen Z Saat Memilih Pekerjaan

Whats New
Ketua KPPU: Jargas Kota Solusi Pengganti Subsidi LPG Rp 830 Triliun

Ketua KPPU: Jargas Kota Solusi Pengganti Subsidi LPG Rp 830 Triliun

Whats New
Dorong Inklusi Keuangan, Bank DKI Dukung Transaksi Perbankan Muhammadiyah Jakarta

Dorong Inklusi Keuangan, Bank DKI Dukung Transaksi Perbankan Muhammadiyah Jakarta

Whats New
Pasar Waswas Permintaan Global, Harga Minyak Mentah RI Turun

Pasar Waswas Permintaan Global, Harga Minyak Mentah RI Turun

Whats New
Sediakan Bahan Pangan Murah di Jakarta, Bank DKI Subsidi 1.000 Paket Sembako

Sediakan Bahan Pangan Murah di Jakarta, Bank DKI Subsidi 1.000 Paket Sembako

Whats New
Siap-siap War Lucky Egg di Festival Belanja 7.7 Lazada, Ada Hadiah Liburan Gratis ke China, Turki, dan Thailand

Siap-siap War Lucky Egg di Festival Belanja 7.7 Lazada, Ada Hadiah Liburan Gratis ke China, Turki, dan Thailand

BrandzView
Mengapa Aset Tommy Soeharto Tak Kunjung Laku Dilelang?

Mengapa Aset Tommy Soeharto Tak Kunjung Laku Dilelang?

Whats New
AirAsia Indonesia Akan Perbaiki Sistem Selama 10-11 Juli, Ini Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Penumpang

AirAsia Indonesia Akan Perbaiki Sistem Selama 10-11 Juli, Ini Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Penumpang

Whats New
Marak Serangan 'Ransomware', Ini Jurus Jitu BNI Jaga Keamanan Data Nasabah

Marak Serangan "Ransomware", Ini Jurus Jitu BNI Jaga Keamanan Data Nasabah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com