Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalahkan New York, London Tetap Jadi Pusat Kekayaan Dunia

Kompas.com - 09/03/2019, 11:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Forbes

LONDON, KOMPAS.com - Kota London tetap menempati peringkat teratas sebagai pusat kekayaan dunia pada tahun 2019. Berada di bawah London adalah pesaing terberatnya, yakni kota New York.

Dikutip dari Forbes, Sabtu (9/3/2019), ini berdasarkan laporan yang dirilis oleh Knight Frank bertajuk Knight Frank Wealth Report. London tetap berada di posisi pertama pusat kekayaan dunia meski ada risiko Brexit.

"Hasil menunjukkan bahwa London kembali mengambil peringkat teratas dari New York meski ada kekhawatiran terkait Brexit," tulis Knight Frank dalam laporannya.

Baca juga: Jumlah dan Total Kekayaan Miliarder di Dunia Merosot, Ada Apa?

Dalam menyusun peringkat kota-kota pusat kekayaan global, Knight Frank mencermati beragam metrik, termasuk jumlah orang yang memiliki kekayaan di atas 30 juta dollar AS atau setara sekira Rp 422,3 miliar, volume investasi properti, dan gaya hidup. Knight Frank sendiri merupakan konsultan real estat global.

London mengalahkan New York dalam semua metrik tersebut kecuali investasi properti. Dalam metrik tersebut, London berada pada peringkat kedua.

Terkait gaya hidup, London unggul dalam hal jumlah hotel bintang lima, universitas, dan restoran mewah. Sekadar informasi, London memiliki 76 hotel berbintang lima.

Baca juga: Oxfam: Kekayaan Separuh Populasi Orang Miskin Dunia Setara dengan Harta 26 Miliarder

London memegang peringkat pertama kota pusat kekayaan dunia dari Knight Frank selama lima tahun. Beberapa pesaingnya selain New York antara lain kota-kota besar Asia seperti Tokyo, Hong Kong, dan Singapura.

Risiko Brexit pun dipandang belum memudarkan kekayaan dari luar negeri masuk ke London. Pekan lalu, data dari Kantor Statistik Nasional (ONS) menunjukkan Inggris Raya memiliki jumlah terbanyak aplikasi visa investor (Tier 1 Investor Visa) sejak batasannya dinaikkan menjadi 2 juta poundsterling atau 2,6 juta dollar AS pada 2014 silam.

Baca juga: IMF: 2023 Ekonomi Indonesia Akan Lebih Besar dari Inggris dan Rusia

Visa ini sangat menarik bagi orang-orang kaya di luar Inggris yang ingin tinggal di Inggris Raya. Menurut Knight Frank, pesona ini belum akan pudar.

"Data dari survei kami yang bertajuk Attitudes Survey mengindikasikan 36 persen orang superkaya telah memiliki paspor kedua, naik dari 34 persen tahun lalu, dengan 26 persen berencana emigrasi secara permanen, naik dari 21 persen," tulis Knight Frank.

Banyak di antara orang superkaya yang ingin beremigrasi tersebut memilih Inggris ketimbang negara-negara lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com