Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Buyback" Indosat, Wacana yang Muncul Lagi di Kampanye Pilpres

Kompas.com - 26/03/2019, 13:05 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyatakan akan menuntaskan rencana Presiden Joko Widodo untuk buyback saham Indosat dari Qatar Telecom, pemilik grup Ooredoo.

"Sebetulnya ide Pak Jokowi untuk buyback Indosat itu bagus. Ke depan, kami akan usahakan dan bicara dengan Qatar," ujar Sandiaga ketika ditemui di sela-sela kunjungan di Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019).

Sandiaga menyebut buyback Indosat sangat penting dalam upaya mengintegrasikan data-data masyarakat di Indonesia.

Sandiaga menyebut sistem integrasi e- KTP membutuhkan data-data yang kini banyak dikuasai Indosat. Buyback saham diyakini akan membuat pusat data akan berada di Indonesia.

"Jika Telkomsel dan Indosat dikuasai oleh pemerintah, 80 persen data masyarakat dipegang oleh kita," kata dia.

Baca juga: Mengapa Sandiaga Berani Lempar Janji Buyback Saham Indosat?

Hal pembelian Indosat ini memang pernah disinggung Jokowi dalam debat Pilpres 2014. Ketika itu dia menjawab pertanyaan calon presiden Prabowo Subianto mengenai penjualan Indosat oleh Megawati Soekarnoputri. Prabowo menanyakan apakah Jokowi akan membeli saham Indosat tersebut atau bagaimana.

Menjawab pertanyaan itu Jokowi menyatakan, penjualan tersebut harus dilihat dengan konteks secara keseluruhan. Yang mana ekonomi Indonesia saat itu belum pulih akibat terjangan krisis. Keuangan negara, dalam hal ini APBN, pun masih berat.

"Klausalnya jelas, Indosat bisa diambil kembali. Hanya sampai sekarang belum kita ambil. Oleh sebab itu, ke depan kuncinya hanya satu, kita buyback, kita beli kembali dan menjadi milik kita kembali. Oleh sebab itu, ke depan ekonomi kita harus di atas 7 persen," kata Jokowi waktu itu.

Peluang dan dana

Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Drajad Wibowo, mengatakan, Sandiaga yakin buyback Indosat bisa dilakukan karena adanya sejumlah peluang.

Pertama, kinerja keuangan dan harga saham Indosat disebut belum sesuai harapan. Hal ini menurut Drajad bisa membuat Qatar (Ooredoo Asia/Qtel) sebagai pemegang 65 persen saham Indosat melepas sahamnya.

Kedua, ucap Drajad, negara bisa melakukan barter di bidang lain yang sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia dan kepentingan komersial Ooredoo Asia.

"Ketiga, dalam aksi korporasi seperti M&A (merger & akuisisi) dan lain-lain, sering kali faktor non-korporasi berperan penting, entah itu hubungan baik, kepentingan strategis, dan sebagainya" kata dia.

"Qatar sekarang sedang diisolasi oleh negara-negara Teluk lainnya. Ini peluang strategis yang bisa dimanfaatkan Indonesia," kata Drajad.

Baca juga: 2018, Indosat Merugi Rp 2,4 triliun

Drajad mengatakan, buyback saham Indosat bisa melalaui penyertaan modal negara (PMN) yang diberikan kepada BUMN.

Halaman:


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com