Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingkan Kualitas, Amartha Yakin Kredit Macet Bisa di Bawah 1 Persen

Kompas.com - 10/04/2019, 15:09 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini sudah ada 106 fintech peer to peer (P2P) lending yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penyaluran pendanaan fintech yang terus bertumbuh, berdasarkan catatan OJK juga dibarengi dengan pertumbuhan rasio kredit macet atau non performing funding (NPF) yang pada Februari lalu mencapai 3 persen.

PT Amartha Mikro Fintek, sebagai P2P lending yang menyalurkan pendanaan pada usaha perempuan mikro yakin bisa menekan rasio kredit macetnya di bawah 1 persen.

Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, perusahaan lebih mementingkan kualitas kredit dibandingkan kuantitas kredit dari peminjamnya. Selain itu menurut dia, penyaluran kredit yang ditujukan ke sektor-sektor produktif turut membuat risiko kredit macet menjadi lebih rendah.

Baca juga: Usung Kemitraan, Fintech Batumbu Dorong Pertumbuhan UKM Indonesia

"NPL kurang lebih 1 persen, dan akan terus turun insya Allah. Kami mementingkan kualitas daripada kuantitas dari setiap borrower (peminjam), borrower harus punya kualitas kredit bagus untuk bisa mendapat pinjaman dan itu yang terus dijagain," ujar Andi di Jakarta, Rabu (10/4/2019).

Andi mengatakan, penilaian terhadap para peminjam dana dilakukan dengan melihat kemampuan borrower untuk membayar angsuran pinjaman juga dari keinginan peminjam untuk membayar angsuran pinjaman.

Kemampuan para peminjam tersebut bisa diukur dari produktivitas dari usaha yang dilakukan hingga potensi pengembangan usaha. Sementara, mengukur keinginan pembayaran angsuran dilakukan dnegan pertanyaan-pertanyaan psikologis.

"Kami melihat bagaimana behaviour seseorang ketika melihat uang. Kami beri pertanyaan-pertanyaan psikologis. Karena tidak semua orang yang mampu membayar angsuran ada willingnes untuk membayar angsuran pinjaman tersebut," ujar Andi.

Hingga saat ini terdapat 207.000 peminjam yang menggunakan layanan fintech P2P lending Amartha. Mayoritas peminjam dana Amartha berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Tahun ini, Amartha berencana mengembangkan bisnisnya di Sulawesi. Pada tahap awal, ekspansi bisnis tersebut akan dilakukan di 10 kabupaten.

"Kami pernah melakukan market research dan potensinya sesuai dengan karakter bisnis Amartha, di mana keberadaan lembaga keuangannya masih sedikit," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com