Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Ingin Tax Ratio Jadi 16 Persen, Jokowi Sebut Bakal Shock Ekonomi

Kompas.com - 13/04/2019, 21:50 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menganggap keinginan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto soal target kenaikan tax ratio justru membahayakan ekonomi Indoneisa.

Prabowo menargetkan tax ratio naik menjadi 16 persen dalam satu tahun. Menurut Jokowi, kenaikan drastis tersebut akan menimbulkan gejolak ekonomi.

"Kalau setahun drastis naiknya 5 persen dari GDP kita, artinya Rp 750 triliun yang akan ditarik jadi pajak. Apa yang terjadi? Akan ada shock ekonomi," ujar Jokowi dalam debat kelima capres-cawapres di Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Baca juga: Prabowo Ingin Kembalikan Rasio Pajak ke 16 Persen

Jokwoi mengatakan, yang seharusnya dilakukan adalah menaikan tax ratio secara perlahan. Saat ini, pemerintah telah secara bertahap menaikkan rasio tersebut. Caranya, dengan membangun basis pajak sebanyak-banyaknya.

Salah satuya yang telah dilakukan adalah tax ratio, di mana negara mendapat pemasukan hingga Rp 104 triliun.

"Kita mau agar tax base semakin besar sehingga income negara makin banyak. Kalau langsung kayak yang disampaikan tadi, akan shock ekonomi karena Rp 175 triliun akan ditarik sebagai penerimaan pajak," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com