Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Neraca Perdagangan Capai 2,5 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/05/2019, 12:15 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Neraca perdagangan Indonesia pada April 2019 mengalami defisit. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, angka defisit neraca perdagangan mencapai 2,5 miliar dollar AS.

Sementara pada Maret lalu, neraca perdagangan mencatatkan surplus 0,54 miliar dollar AS.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada April 2019 nilai ekspor tercatat sebesar 12,60 miliar dollar AS, angka tersebut menurun 10,8 persen jika dibandingkan dengan Maret 2019.

Adapun nilai impor April 2019 tercatat sebesar 15,10 miliar dollar AS. Angka tersebut meningkat 12,25 persen.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Dunia Lemah, Defisit Neraca Perdagangan RI Bisa Melebar

"Posisi neraca perdagangan bulan per bulan dapat dilihat defisit sebesar 2,5 miliar dollar AS berasal dari defisit migas sebesar 1,49 miliar dollar AS dengan catatan (hasil) migasnya positif dan non migas 1,01 miliar dollar AS. Kami berharap neraca persagangan ke depan akan membaik," ujar Suhariyanto di Jakarta, Senin (15/4/2019).

Angka defisit ini merupakan yang tertinggi sejak Juli 2013. Suhariyanto mengatakan, pada Juli 2013 angka defisit neraca perdagangan mencapai 2,33 miliar dollar AS.

Adapun secara kumulatif sepanjang Januari hingga April 2019 neraca perdagangan tercatat defisit 2,56 miliar dollar AS.

Baca juga: Jokowi: Kita Mati-matian Tekan Defisit Neraca Perdagangan

Defisit tersebut berasal dari defisit non migas sebesar 2,7 miliar dollar AS lantaran adanya defisit hasil minyak. Sementara, untuk defisit non migas mengalami surplus 247 juta dollar AS.

Walaupun demikian, Indonesia masih mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan beberapa negara, seperti Amerika Serikat, India, serta Belanda.

Sementara untuk China, Thailand, juga Jepang Indonesia mencatatkan defisit perdagangan.

"Defisit neraca perdagangan Indonesia dengan China cukup tinggi, mencapai 7,1 miliar dollar AS, " jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com