Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Ayam Merosot di Peternak, Buwas Prediksi Ulah Kartel

Kompas.com - 02/07/2019, 18:25 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur utama Perum Bulog Budi Waseso atau akrab disapa Buwas menyatakan, kemungkinan benar ada kartel harga daging ayam di sejumlah wilayah. Hal ini terlihat saat harga daging ayam di tingkat peternak anjlok sementara harga di pasaran masih normal.

"Masalahnya harga di peternak jatuh, tetapi tidak di pasar. Inilah bukti permainan kartel. Dia punya pasar, tapi yang dirugikan adalah peternak, karena peternak tidak punya pasar. Penjahat itu seenaknya, ini yang tidak boleh terjadi,” kata Budi Waseso di Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Dia menegaskan, turun maupun naiknya harga ayam memang bukan hanya karena permintaan dan penawaran alias supply dan demand. Sebab sejauh ini, dia melihat permintaan dan penawaran harga ayam relatif stabil.

Baca juga: Kemendag Serap Daging Ayam Ras Peternak untuk Stabilkan Harga

“Demand dan supply pasti yang dibicarakan. Demand dan supply kalau harga naik atau turun yang disalahkan. Padahal tidak selalu. Kalau dikuasai jejaring, mereka yang main kok. Supply dimainkan, ya gimana,” tambah dia.

Meski melihat adanya kartel harga daging ayam, namun demikian Bulog tak mempunyai wewenang menyerap ayam dari para peternak. Akan tetapi, kata Buwas, pihaknya pun tak bisa membiarkan harga daging ayam terus dikarteli.

Untuk mencegah permainan kartel semakin gencar, Buwas berencana mengajak peternak ayam besar untuk bekerja sama.

“Seperti halnya ayam. Bulog bisa apa? Bulog tidak bisa apa-apa. Sekarang kartel-kartel itu nari-nari dia. Nah seperti ini yang harusnya kita waspadai. Mereka kita ajak supaya ikut membeli dari peternak mandiri yang kesulitan,” jelas Buwas.

Baca juga: Menko Darmin Bingung Harga Ayam Bisa Anjlok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com