Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2019, Bekraf Mulai Realisasikan 1 Kota Kreatif di Dekat Jakarta

Kompas.com - 15/07/2019, 14:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan akan mulai merealisasikan kota kreatif mulai tahun Ini. Adapun kota tersebut terletak dekat dengan Jakarta.

"Mulai tahun ini kami akan merealisasikan kota kreatif, di 1 kota di dekat Jakarta. 1 jam dari Jakarta. Tidak usah saya sebutkan nama kotanya, nanti harga tanahnya malah makin mahal," kata Triawan Munaf dalam Sosialisasi Peraturan Presiden Rindekraf di Jakarta, Senin (15/7/2019).

Triawan mengatakan, nantinya kota kreatif itu akan dibangun di tanah seluas 5.000 ha dengan 6 sub-sektor, yaitu kuliner, fashion, kriya, film, musik, dan game. Nantinya, ekosistem kreatif ini akan bernama Bekraf Creative District (BCD).

Baca: Bekraf Dorong Munculnya Kota-kota Kreatif

"Namanya Bekraf Creatif District (BCD). Insya Allah akan ada 5.000 ha yang terpisah-pisah di satu kota, dibuat 6 sektor. Nanti kan ada BCD kuliner, fashion, film, kriya dan sebagainya," jelas Triawan.

Triawan menyebut, pembangunan kota kreatif ini tidak menggunakan APBN, tapi akan bekerjasama dengan BUMN dan pihak swasta baik dari pendanaan maupun pembangunan. Sayangnya, Triawan enggan menyebut besaran dananya.

"Tidak ada APBN sama sekali. Kami bersinergi dengan BUMN dan swasta. Ada Real Estate Indonesia (REI) juga untuk pembangunan properti. Dananya juga besar sekali, tapi tidak lebih besar dari dana pemindahan Ibukota," ungkap dia.

Adapun pembagian dana untuk masing-masing sektor akan disesuaikan dengan kebutuhan tiap sektor dan banyaknya dampak positif yang dihasilkan dari sektor tersebut ke dalam perekonomian negara.

Triawan juga berharap, perealisasian kota ini mampu mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang tak hanya sekedar pameran.

"Tentu sektor yang menyumbangkan lebih besar itu lebih banyak. Saya harap ini bisa kembangkan ekosistem dengan kebijakan dan realisasi yang kita atur. Karena sebesar apapun dana yang dikeluarkan tapi kalau kebijakan belum mendukung, belum ada ekosistem, enggak akan jalan, hilang, cuma pameran aja. Kita enggak mau, kita enggak mau begitu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com