Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia Masih Menengah...

Kompas.com - 22/07/2019, 11:12 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, penting bagi Indonesia untuk menyusun strategi demi menyongsong persaingan pasar kerja global yang semakin kompetitif.

Ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang Iebih pesat.

"Tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,3 persen dan kita mampu menciptakan lapangan kerja bagi 2,98 juta orang serta menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 5,34 persen," kata Bambang di Jakarta, Senin (22/7/2019).

Baca juga: Bukan Sekadar untuk Gaji Pengangguran, Ini Fungsi Kartu Prakerja

Bambang menyampaikan, selain TPT yang membaik, indeks pembangunan manusia (IPM/Human Development Index (HDI))  Indonesia juga meningkat sebanyak 0,82 persen menjadi 71,39.

Akan tetapi, capaian itu masih lebih rendah dibandingkan negara satu kawasan seperti Singapura, Malaysia, dan Brunai Darussalam. Berdasarkan data UNDP, ketiga negara itu sudah masuk dalam kategori very high human development.

"Jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, kualitas sumber daya manusia Indonesia menurut data HDI masih berada di peringkat menengah," ujarnya.

Guna meningkatkan daya saing SDM dan serta turunannya, pemerintah melalui PPN/Bappenas bersama Pemerintah Australia melalui Knowledge Sector Initiative (KSI) menggelar program Indonesia Development Forum (IDF) 2019 mulai 22-23 Juli 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta.

Forum ini menjadi wadah bagi praktisi pembangunan di sektor publik, swasta dan nirlaba untuk bertemu, bertukar gagasan, dan mencari solusi guna atasi tantangan pembangunan Indonesia.

Baca juga: Data Februari 2019, Pengangguran Berkurang 50.000 Orang

Tahun ini IDF 2019 mengangkat tema "Mission Possible: Memanfaatkan Peluang Pekerjaan Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan lnklusif” dan menghadirkan Iebih dari 250 pembicara nasional dan internasional dengan berbagai latar belakang.

Sementara itu, Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan menyampaikan, bahwa salah satu target utama kerja sama Australia-lndonesia adalah untuk menurunkan tingkat ketidaksetaraan melalui reformasi kebijakan. Supaya penumbuhan ekonomi yang stabil dapat tercapai.

"Australia terus berkomitmen dan sangat senang dapat mendukung upaya Indonesia dalam meningkatkan fleksibilitas dan inklusivitas tenaga kerja agar dapat terus bersaing di tingkat global, serta beradaptasi dengan perubahan pola kerja yang cepat,” kata Gary.

Gary berharap, dengan dukungan ini pihaknya dapat memberikan peran kepada Indonesia. Sehingga Indonesia bisa lebih baik lagi dalam hal peningkatan SDM.

"Kami harap dukungan kami terhadap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi bagi pembentukan kebijakan berbasis bukti demi angkatan kerja Indonesia yang Iebih maju," tuturnya.

Baca juga: Agar Tak Kalah dari Teknologi, Ini yang Harus Dilakukan Pekerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com