Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjaminan Kredit Jamkrindo Capai Rp 102,88 Triliun di Semester I 2019

Kompas.com - 30/07/2019, 16:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) mencatatkan pertumbuhan penjaminan kredit mencapai Rp 102,88 triliun di semester I 2019. Jumlah ini tumbuh 18 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Kalau growth year on year (yoy) kira-kira sudah 18 persen sampai semester 1. Kalau dari detail angka sekitar Tapi Rp 102,88 triliun lah. Target sampai dengan akhir tahun masih tetap bisa melampaui," kata Direktur Utama Jamkrindo Randi Anto saat ditemui dalam sela-sela penandatangan Mou dengan PT Pegadaian di Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Randi menyebut, pertumbuhan itu ditopang oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) pemerintah dan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang semakin hidup.

Baca: Jamkrindo Targetkan Volume Penjaminan Rp 200 Triliun Tahun Ini

Adapun, komposisi program pemerintah termasuk KUR menyumbang 37 persen alias sepertiga dari volume bisnis. Sedangkan di luar program atau komersial dalam rangka pengembangan UMKM menyumbang 62-63 persen atau dua pertiga dari volume bisnis.

"Posisi KUR 37 persen, artinya sepertiga dari volume bisnis datang sari program pemerintah yang dalam hal ini adalah KUR. yang dua pertiga dari sektor UMKM yang secara umum juga hidup," ucap Randi.

Dia pun yakin, penjaminan kredit akan semakin tumbuh di semester II 2019. Randi mengusahakan penjaminan kredit akan tumbuh hingga Rp 200 triliun.

"Biasanya semester II pasti lebih cepat, karena proyek-proyek besar biasanya bergulir lagi. Kita masih sangat konfiden semester II bisa lebih bagus dibanding semester I. Bisa lebih dari Rp 200 triliun? Ya kita usahakan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com