Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Logam dalam Keseharian Kita

Kompas.com - 01/08/2019, 08:49 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Kehadiran ponsel begitu penting dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya berkutat sebatas alat komunikasi, fungsinya meluas menjadi alat penunjang produktivitas sekaligus sarana hiburan. Bahkan, ada pula yang menjadikannya sebagai media mencari nafkah.

Saking pentingnya, momen ketinggalan ponsel bisa jadi masalah besar bagi siapa saja yang mengalaminya. Komunikasi terhambat, produktivitas terganggu, sampai-sampai hidup seolah “mati gaya”.

Pernah mengalami hal tersebut?

Di balik itu, kita lupa bahwa hadirnya ponsel dalam kehidupan sehari-hari ternyata sama halnya dengan peran logam mineral selama ini. Mereka sama-sama penting.

Coba lihat isi ponsel Anda. Lihatlah, temukan beraneka komponen logam di dalamnya.

Tanpa logam-logam tersebut, ponsel yang selama ini Anda genggam tidak akan berfungsi sedemikian rupa seperti saat ini.

Akan tetapi, ponsel hanya satu dari sekian banyak contoh pemanfaatan hasil tambang logam mineral dalam kehidupan.

Bila diperhatikan lagi, mulai dari saklar listrik, kendaraan, hingga konstruksi gedung bertingkat yang menjadi pemandangan Anda sehari-hari di kota pun tak luput dari penggunaan logam mineral.

Jadi, sadar atau tidak, hampir seluruh benda dalam kehidupan kita, mulai dari membuka mata sampai menutupnya kembali, tak lepas dari hasil tambang logam mineral.

Selain memberikan beragam kemudahan bagi kehidupan sehari-hari, peran logam mineral juga berkontribusi bagi keberlangsungan negara Indonesia.

Melansir Kontan, Sabtu (19/1/2019), Ketua Indonesia Mining Association (IMA) Ido Hutabarat mengatakan, berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) atas sektor mineral dan batubara pada Desember 2018 telah mencapai Rp 46,6 triliun.

Dari sekian banyak jenis mineral, tembaga dan emas adalah yang paling banyak digunakan.

Dikutip dari Sahabat Tambang, Rabu (19/10/2016), penggunaan tembaga dalam kehidupan sehari-hari sudah dimulai sejak 10.000 tahun lalu. Bahkan, dikatakan logam yang digunakan itu termasuk salah satu jenis logam tertua di dunia.

Karakteristiknya yang dapat berfungsi menghantarkan listrik dengan baik dan cocok dijadikan sebagai bahan campuran logam lainnya membuat tembaga banyak digunakan.

Penggunaan tembaga semakin berkembang ketika memasuki tahun 3.000 sebelum Masehi (SM) yang mana saat itu sering dijadikan sebagai bahan campuran perunggu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com