Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Keuangan Bisa Memburuk Hanya Karena ini

Kompas.com - 04/08/2019, 07:31 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Malas merupakan salah satu sifat yang sangat membawa dampak buruk bagi setiap manusia. Sifat malas yang menjadi sebuah kebiasaan akan membawa pengaruh buruk dalam kondisi kehidupan di masa depan.

Salah satu contohnya, ketika rasa malas telah menjadi sebuah kebiasaan, maka keadaan finansial pun akan terpengaruh. Biasanya, punya kebiasaan bermalas-malasan dalam melakukan sesuatu menyebabkan pengeluaran membengkak.

Maka, jika ingin memiliki keadaan finansial yang baik dan stabil, ada baiknya untuk menghilangkan kebiasaan malas sebelum menjadi sebuah kebiasaan. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang bis membuat keuanganmu memburuk seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Masih Saja Enggan Investasi

Saat ini, di tengah harga kebutuhan sehari-hari yang melambung, melakukan investasi walaupun sedikit merupakan salah satu pilihan sangat bijak. Menyisihkan sebagian gaji bulanan merupakan pilihan tepat.

Tidak perlu harus nominal besar, uang seadanya pun tak mengapa, asal dilakukan secara teratur tiap bulannya. Investasi dapat berupa uang, deposito, emas, ataupun asuranSi pendidikan atau kesehatan.

Memiliki investasi akan sangat membantu di masa mendatang, karena segala sesuatu di masa depan telah dipersiapkan dari sekarang, sehingga akan mengurangi pengeluaran di masa mendatang.

2. Malas Mengembangkan Kemampuan Diri

Saat ini, persaingan tenaga kerja memang sangat ketat. Memiliki keterampilan tambahan tentunya menjadi pilihan positif untuk mempertahankan jabatan kerja atau mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik.

Di perusahaan tempat bekerja, biasanya tak jarang diadakan pelatihan ataupun short course. Maka, ketika kesempatan tersebut ada, tak ada salahnya untuk memanfaatkan tawaran tersebut.

Kalau di kantor tidak ada program pelatihan, sebaiknya sisihkan dana untuk mengambil kelar kursus keterampilan tertentu di luar jam kerja. Dengan mengikuti pelatihan atau short course akan meningkatkan keterampilan diri, dan secara otomatis branding diri akan meningkat pula.

Banyak pilihan soft skill yang saat ini sangat dibutuhkan, dari kemampuan berbahasa asing, keterampilan dalam pengoperasian komputer, dan lain-lain. Ketika memiliki beberapa keterampilan yang dimiliki, maka akan terdapat peluang untuk promosi jabatan yang tentunya dapat memperbaiki keadaan finansial.

Maka, jangan takut untuk selalu mengikuti seminar, course, training, ataupun workshop yang diadakan oleh perusahaan. Atau tak ada salahnya untuk mengikuti pelatihan keterampilan tadi secara mandiri, menggunakan uang pribadi.

Anggap saja uang yang dikeluarkan merupakan sebuah investasi yang akan menghasilkan manfaat di masa yang mendatang.

3. Membayar Orang Lain untuk Hal-Hal yang Bisa Dilakukan Sendiri

Selalu membayar orang lain untuk melakukan urusan rumah seperti bersih-bersih, memasak, mencuci baju, dan lainnya, sebenarnya bukan hal yang salah. Tapi jika semua itu masih bisa dilakukan sendiri, sebaiknya tidak mengeluarkan uang untuk hal ini.

Dengan begitu, uang yang akan dikeluarkan untuk membayar asisten dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya, atau dapat ditabung untuk kepentingan di masa yang akan datang.

Baca Juga : Apakah Keuangan Anda Sehat? Cek di Sini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com