JAKARTA, KOMPAS.com - Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatatkan pertumbuhan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 1,26 triliun pada semester I 2019. Pertumbuhan tersebut meningkat 15 persen dibanding posisi tahun lalu sebesar Rp 1,09 triliun.
Direktur Utama Bank BTPN Ongky Wanadjati Dana mengatakan, pertumbuhan itu sebagai hasil merger alias penggabungan usaha dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) sejak 1 Februari 2019.
"Kami mencatatkan beberapa pertumbuhan sebagai hasil merger yang tengah dalam fokus konsolidasi," kata Ongky Wanadjati Dana dalam paparan kinerja keuangan Bank BTPN di Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Baca juga: Kuartal I 2019, Penyaluran Pembiayaan BTPN Syariah Tumbuh 20 Persen
Adapun pertumbuhan yang dimaksud Onny bukan hanya terjadi pada pertunbuhan laba. Pertumbuhan juga terjadi pada aset dan penyaluran kredit Bank BTPN per semester I 2019.
Untuk pertumbuhan aset, tercatat mengalami kenaikan sebesar 87 persen menjadi Rp 187,05 triliun dari Rp 99,9 triliun pada semester I 2019. Sementara total penyaluran kredit tumbuh 112 persen menjadi Rp 143,4 triliun dibanding tahun lalu sebesar Rp 67,7 triliun.
Ongky menyebut, pencapaian ini diimbangi dengan unsur kehati-hatian yang tercermin dalam NPL Gross terjaga di angka 0,8 persen. Pun angka penyaluran kredit di atas merupakan data gabungan dari SMBCI dan Bank BTPN.
"Kalau dihitung normal, penyaluran kredit bertumbuh 10 persen. Ini hal yang patut kita syukuri, di tengah kondisi ekonomi yang menantangdan situasi perusahaan yang masih dalam fase konsolidasi," ucap Ongky.
Baca juga: Cerita Dirut BTPN yang Tak Sengaja Terjun ke Dunia Perbankan
Ongky menjelaskan, pertumbuhan kredit banyak ditopang oleh pembiayaan korporasi, UMKM, pembiayaan konsumer, dan pembiayaan prasejahtera produktif melalui anak usahanya, BTPN Syariah.
Selain BTPN Syariah, produk layanan digital andalan Bank BTPN, Jenius, juga mencatatkan pertumbuhan positif. Hingga semester I 2019, total pengguna Jenius mencapai 1,6 juta nasabah, tumbuh 130 persen dari posisi Juni 2018 sebanyak 704 ribu nasabah.
"Ke depannya, kami akan terus mempertahankan pertumbuhan ini dan terus melakukan inovasi," pungkas Ongky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.