Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Modernisasi Pertanian Ternyata dapat Kurangi Risiko Kebakaran Hutan

Kompas.com - 28/08/2019, 21:00 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak adanya program modernisasi pertanian, risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia akibat pembukaan area pertanian dapat dicegah.

Hal tersebut tentu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu pada Rapat Koordinasi Kebakaran Hutan dan Lahan yang sempat digelar di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (6/8/2019).  

Saat itu Presiden setuju dengan usulan agar dilakukan modernisasi para petani, sehingga mereka tidak lagi perlu membakar hutan dan lahan untuk membuka lahan baru.

Kementerian Pertanian (Kementan) membagikan traktor, excavator, dan buldoser ke daerah-daerah yang memiliki lahan besar seperti di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara (Sumut).

Baca juga: Tekan Karhutla, Jokowi Minta Kementan Genjot Modernisasi Pertanian

Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/9/2019) Kementan menjelaskan, upaya modernisasi serupa pun berlanju. Kali ini diterapkan pada lahan-lahan di Sumatera Selatan (Sumsel), khususnya di Banyuasin dan OKI.

Adapun program yang dijalankan untuk tahun ini di wilayah tersebut bertajuk Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi) untuk 200.000 hektar (ha) lahan.

Atas berbagai terobosan yang dikeluarkan Kementan, Gubernur Sumsel Herman Deru menilai Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman masih sangat dibutuhkan Indonesia dalam memajukan pertanian.

Apalagi ia punya visinya yang kuat tentang pertaniana Indonesia dan sudah terbukti dengan berbagai terobosan memajukan pertanian Indonesia.

Ia menambahkan, semenjak dilaksanakannya Serasi, Sumsel mengalami kenaikan produksi padi 1.6 juta ton, dan dinilai akan menjadi penghasil beras nomor satu di Indonesia.

Baca juga: Gubernur Sumsel Apresiasi Program Serasi yang Dijalankan Kementan

"Dulu kami hanya peringkat 8 nasional, namun kami sudah 5 besar nasional sejak periode Mentan Amran dilaksanakan secara masif," kata Herman Deru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com