Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Vape Harus Diatur agar Tidak Dibeli Anak-Anak

Kompas.com - 01/09/2019, 19:38 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

SEOUL, KOMPAS.com - Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) meminta pemerintah mengatur penjualan vape. Hal ini agar salah satu produk tembakau alternatif itu tidak dibeli anak-anak.

"Ke depannya vape harus diawasi agar tidak seperti rokok tentunya lewat pemerintah melalui aturan- aturan yang lebih lengkap," ujar Kepala YPKP Achmad Syawqie Yazid di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/8/2019).

"Aturannya mulai isi cairannya, alatnya vapenya dan peredarannya agar tidak diakses anak anak," sambung professor dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung tersebut.

Selama ini peredaran vape belum diatur oleh pemerintah. Hal ini menyebabkan vape masih mudah dibeli oleh segala umur, termasuk anak-anak.

Baca juga: Tiga Permintaan Pelaku Usaha Vape ke Pemerintah, Apa Saja?

Sebenarnya beberapa asosiasi vape sudah memulai pembatasan pembelian vape hanya untuk umur di atas 18 ke atas. Meski begitu masih ada toko yang belum menerapkan ketentuan ini.

Ketua Asosiasi Vaporizer Bali (AVB) Gede Agus Mahardika setuju penjualan vape dibatasi agar tidak bebas dibeli oleh anak-anak di bawah umur 18 tahun.

Menurutnya, peredaran rokok yang bebas dan bisa dibeli siapa saja perlu dijadikan pelajaran oleh pemerintah sehingga anak-anak tidak mengkonsumsi vape.

"Kami juga ingin generasi muda yang lebih sehat sehingga perlu ada pembatasan juga," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com