Bank Sinarmas Genjot Transaksi Mobile Banking

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Sinarmas Tbk terus menggenjot transaksi nasabah dengan menggunakan layanan mobile banking. Saat ini perseroan telah memiliki aplikasi mobile banking bernama SimobiPlus.

Direktur Bank Sinarmas Hanafi Himawan mengatakan, saat ini pertumbuhan nasabah perseroan yang memanfaatkan layanan mobile banking mencapai 70 persen dibandingkan pada tahun lalu. Adapun saat ini nasabah Bank Sinarmas tercatat di atas 1 juta.

"Mungkin karena basis (nasabah yang menggunakan mobile banking) belum besar. Tapi pertumbuhannya luar biasa," kata Hanafi di Jakarta, Minggu (22/9/2019).

Sementara itu, imbuh Hanafi, transaksi nasabah dengan menggunakan layanan mobile banking tercatat tumbuh hingga tiga digit. Angkanya mencapai 300 persen.

Hanafi menuturkan, peningkatan transaksi tersebut disumbang banyaknya transaksi nasabah dengan e-commerce dan biller alias layanan pembayaran. Ia mengatakan, transaksi mobile banking perseroan paling banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pembayaran tagihan listrik hingga top up saldo dompet digital.

KOMPAS.com/SAKINA RAKHMA DIAH SETIAWAN Direktur Bank Sinarmas Hanafi Himawa di sela-sela acara penarikan undian berhadiah Lucky Draw SimobiPlus di Jakarta, Minggu (22/9/2019).

Untuk menggenjot jumlah nasabah yang menggunakan mobile banking, Hanafi mengaku pihaknya melakukan beragam strategi. Salah satunya adalah bekerja sama dengan merchant dan sosialisasi melalui media sosial dan kantor-kantor cabang perseroan.

Selain itu, perseroan juga mengapresiasi nasabah yang aktif menggunakan mobile banking dengan memberikan hadiah melalui program penarikan undian lucky draw.

Ke depan, perseroan akan rutin menambah fitur-fitur dalam layanan mobile banking guna memikat nasabah. Salah satunya adalah pembukaan rekening tabungan dengan mobile banking.

Saat ini, nasabah Bank Sinarmas sudah dapat membuka deposito melalui mobile banking dengan bunga menarik, yakni 7 persen.

"(Pembukaan) deposito dengan mobile banking kita punya bunga 7 persen. Rp 1 juta, Rp 2 juta enggak usah nawar lagi, bunga 7 persen," sebut Hanafi.