Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Bukan Pesaing Pinjaman Online, Lalu Siapa?

Kompas.com - 08/10/2019, 15:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan industri fintech peer to peer lending atau pinjaman online kerap dipandang sebagai pesaing perbankan. Namun dengan adanya kolaborasi kedua industri tersebut maka pandangan tersebut dipatahkan.

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyatakan bahwa pesaing industri fintech lending justru berasal dari platform fintech ilegal, yaitu penyelenggara layanan pinjam meminjam berbasis teknologi informasi yang tidak mengantongi izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Ternyata pesaing P2P lending bukan bank maupun multifinance karena arahnya justru kolaborasi dengan banyaknya acara bersama. Yang menjadi pesaing fintech berasal dari fintech ilegal,” kata Ketua Harian AFPI Kuseryansyah di Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Maka itu, fintech ilegal harus dijadikan musuh bersama penduduk Indonesia, karena telah banyak kasus yang menyeret fintech bermasalah ini mulai dari penagihan kredit dengan intimidasi hingga akhirnya ada nasabah yang bunuh diri.

Baca juga: Sinergi Fintech dan Perbankan Tak Bisa Dihindari, Mengapa?

Diketahui, mereka tidak menetapkan standar tata kelola perusahaan yang baik, perlindungan konsumen, dan perlindungan data pribadi nasabah.

“Ditemukan banyak ancaman, teror dan penagihan kredit secara kasar yang mereka lakukan,” tambahnya.

Bayangkan saja, Satgas Waspada Investasi telah menutup operasi 140-250 platform per bulan dan muncul kembali dengan nama berbeda. Jumlah fintech ilegal, bahkan dua kali lipat dari fintech yang resmi beroperasi di Indonesia. (Ferrika Sari)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Bukan bank, inilah pesaing fintech lending

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com