Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DJBC Optimistis Target Penerimaan Bea Cukai Tahun Ini Tercapai

Kompas.com - 14/11/2019, 08:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) optimis target penerimaan bea dan cukai dari APBN bakal tercapai hingga akhir tahun 2019.

"Penerimaan kita dalam 2 tahun terakhir alhamdulillah selalu lebih dari target. Mudah-mudahan tahun ini kita konsisten mencapai target," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi di Labuan bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (13/11/2019).

Tercatat, penerimaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah melampaui Rp 165,47 triliun lebih hingga 12 November 2019.

Capaian itu melonjak 78,11 persen dari capaian tahun 2018. Penerimaan juga telah berada pada persentase 78,24 persen dari target APBN 2019. Artinya, masih ada pekerjaan rumah lebih dari 20 persen lagi untuk mencapai target dalam kurun waktu 2 bulan.

Kendati demikian, Heru yakin target tersebut dapat tercapai didorong oleh penerimaan cukai rokok. Dia bilang, penerimaan cukai rokok akan meningkat 2 hingga 3 kali lipat pada bulan Desember mendatang.

"Secara historis penerimaan cukai dari rokok selama ini besar di bulan Desember.

Baca juga : Bea Cukai Perketat Masuknya Kosmetik asal Korea yang Dibawa Wisatawan

Penerimaan Desember itu kira-kira 2 sampai 3 kali lipat. Itulah yang meyakini kita total bea dan cukai bisa melampaui target," ungkap Heru.

Terlebih, kata dia, kontribusi penerimaaan tahun 2019 didominasi oleh cukai. Meski bea masuk dan bea keluar mengalami penurunan, kuatnya dominasi cukai tidak mempengaruhi target secara signifikan.

"Memang kita agak menurun di bea masuk dan bea keluar. Tapi kontribusi dari bea keluar itu kecil karena targetnya hanya 4,4 persen. Secara keseluruhan masih ditutupi oleh cukai yang masih besar," ungkapnya.

Tidak hanya itu, pihaknya sebagai eksekutor di lapangan kerap menggempur produk ilegal, baik dari impor, ekspor, hingga cukai. Penggempuran itu bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Kita bekerjasama dengan KLHK telah memanfaatkan teknologi Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO). Secara sederhana, alat ini mampu mendeteksi jenis kayu dan kapan ditebangnya secara digital. Kita juga sweeping jasa titip (jastip) dan penggeledahan di beberapa titik," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com