Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPOD Pertanyakan Arah Narasi Jokowi soal Birokrasi Pemerintahan

Kompas.com - 15/12/2019, 16:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adanya gagasan baru birokrasi pemerintahan membuat pihak Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), merasa heran. Pasalnya, pemerintah tidak menunjukkan arah perubahan dari gagasan tersebut.

"Kita semua bingung, muncul banyaknya isu-isu terkait pemangkasan birokrasi, PNS boleh kerja di rumah, sesungguhnya ke mana (arahnya)? Narasi besarnya nggak kelihatan. Pemerintah harus munculkan narasi besar kalau kita sedang membangun birokrasi kelas dunia," ujar Direktur Eksekutif KPPOD, Robert Endi Jaweng, di Jakarta, Minggu (15/12/2019).

Robert menambahkan, jika 2024 mendatang, adalah level bagi pemerintah menghadapi suatu tantangan yang luar biasa. Maka dari itu, menuju ke sana dibutuhkan birokrasi flat atau yang fleksibel, dan ramping.

Baca juga: Jokowi: Birokrasi Tak Layani Masyarakat Dipangkas, Anggaran Boros Dihapus

"Mungkin dia (struktur pejabat eselon) ramping secara struktur, tapi efektif secara fungsi. Maka dari itu perampingan itu perlu," katanya.

Tapi tidak hanya sekadar itu, dibutuhkan birokrasi secara kompetisi. Memang, adanya gagasan birokrasi berpengaruh terhadap efisiensi anggaran.

"Kalau bahas PNS itu cuma GTF, gaji, tunjangan, fasilitas. Mungkin yang akan berkurang dari sisi GTF akan signifikan. Yang paling penting kita ingin mendapatkan birokrasi yang lincah dan bisa bergerak cepat merespon dinamika global," ucapnya.

Namun, satu hal yang perlu digarisbawahi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika perampingan jabatan eselon serta ide birokrasi lainnya diterapkan.

"Jangan sampai birokrasi dibuat ramping, tapi diisi tenaga honorer, PTT dan sebagainya," tegasnya.

Baca juga: Kemenkeu Pangkas Eselon III dan IV, Ini Rinciannya

Presiden Joko Widodo akan segera memangkas jabatan struktural eselon di kementerian hanya menjadi dua level. Itu artinya, akan ada tiga level pejabat eselon yang dipangkas, yakni eselon III, IV, dan V.

Nantinya ketiga eselon tersebut dialihkan menjadi jabatan fungsional. Perampingan birokrasi dimaksudkan untuk mewujudkan birokrasi yang dinamis, lincah (agile), serta profesional dalam upaya peningkatan efektivitas dan efisiensi guna mendukung kinerja.

Proses struktural ke fungsional dilakukan berdasarkan hasil pemetaan. Menurut SE Menteri PAN-RB, proses itu akan dilaksanakan paling lambat minggu keempat Juni 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com