Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Selesai, Edhy Prabowo Akan Ubah 27 Kebijakan di KKP

Kompas.com - 30/12/2019, 17:35 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang dua bulan masa jabatannya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sudah merevisi dua kebijakan yang artinya masih ada 27 kebijakan lagi yang akan diumumkan Edhy.

Sejak ia dilantik menggantikan Susi Pudjiastuti pada akhir October lalu, Edhy berencana mengubah 29 aturan dalam lingkup KKP.

"Dengan Silat ini, berarti sudah dua kebijakan yang kita lakukan kemarin. Sudah dua kebijakan yang sudah kita buat selama beberapa bulan ini," kata Edhy di Gedung Mina Bahari III, Gambir Jakarta Pusat, Senin (30/12/2019).

Baca juga: Edhy Prabowo Pantau Pengusaha Perikanan yang Nakal

Edhy menyebut dua kebijakan tersebut adalah peluncuran Sistem Informasi Izin Layanan Cepat (Silat) dimana pengurusan izin lebih mudah sari 14 hari menjadi 1 jam.

Selain itu Edhy juga sudah melakukan pengisian pegawai untuk jabatan di lingkup KKP yang kosong. Edhy mengatakan asa 181 jabatan kosong yang kini sudah terisi di KKP.

"Ada dua kebijakan yang sudah kita buat selama beberapa bulan ini. Sudah ada (dari) yang 29 aturan itu.

Baca juga: Kuota BBM Subsidi Jebol, BPH Migas Minta Pertamina Berbenah

Sayangnya Edhy enggan membocorkan kebijakan sebananyak 27 poin tersebut, terkait apa. Namun ia memastikan akan terus ada terobosan dalam masa kepemimpinananya.

"Sabar ya, yakin saja kami on progress. Kan dua bulan (menjabat) sudah dua (kebijakan), nanti akan ada terus," ungkap Edhy.

Disisi lain, ia berharap dengan pengisian 181 jabatan di lingkup KKP bisa meningkatkan pelayanan KKP kepada masyarakat.

"Ada 181 jabatan sudah kami isi, mudah-mudahan jabatan yang sudah terisi dengan orang yang tepat kami harapkan bisa melancarkan tugas kami melayani," tegasnya.

Baca juga: Jadwal Penutupan Jalur Puncak Jelang Malam Tahun Baru 2020

Adapun alasan Edhy yang tak mau membocorkan 27 kebijakan KKP selanjutnya adalah ia tak ingin, muncul isu pro dan kontra di masyarakat. Apalagi sebelumnya wacana ekspor benih lobster juga sempat menjadi headline di berbagai media yang menimbulkan perdebatan.

"Sabar ya, Sudah ada banyak lah (rencana revisi kebijakan), jangan bikin suasana jadi tidak menentu. Kami akan memperbaiki sistem, mekanisme mengenai aturan yang belum kami perbaiki," jelas Edhy.

Edhy menambahkan aturan yang akan di revisi pastinya tak kalah menarik dengan isu-isu yang berkembang saat ini.

"Tentunya tidak kalah menariknya seperti isu lobster, Permen No.56 dan lain-lain kita akan matangkan dan membuat negara kita mendapat manfaat terbaik terutama untuk masyarakat yang bergerak di sektor ini," tegasnya.

Baca juga: Kini Urus Izin Penangkapan Ikan di KKP Bisa Online, Prosesnya Hanya 1 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com