Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tolak Tawaran Ribuan Lowongan Kerja dari UEA, Apa Alasannya?

Kompas.com - 08/01/2020, 18:48 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Uni Emirat Arab (UEA) menawarkan peluang kerja kepada tenaga kerja di Indonesia. Namun, kriteria tenaga kerja yang dicari mereka merupakan tenaga non ahli. Tawaran UEA pun ditolak oleh Indonesia.

"Persiapan semua Abu Dhabi. Karena Abu Dhabi nawarin lapangan kerja, kita kan mau yang skill labor. Tapi mereka saranin buka yang non-skill tapi kita nggak mau,"  ucap Luhut ditemui di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Uni Emirat Arab membutuhkan ribuan tenaga kerja dari Indonesia. Tetapi, Pemerintah Indonesia menginginkan tenaga ahli yang dipekerjakan, kemudian diberi pelatihan untuk meningkatkan kemampuan.

Baca juga: AS-Iran Memanas, Luhut Minta Jangan Heboh

"Berapa ribuan, kalau cuma minta seratus ya kamu saja. Kita masuk sana. Kita maunya yang skill. kita mau dia di-training orang kita di sini supaya bisa masuk ke sana. Karena banyak skill labor yang dibutuhkan," jelasnya.

Selain menawarkan lapangan kerja, Pemerintah Indonesia pada 11-13 Januari 2020 nanti, akan melawat ke Abu Dhabi, UEA. Rencananya Uni Emirat Arab akan berinvestasi di Indonesia sebesar 20 milliar dollar AS atau setara Rp 280 triliun (jika kurs Rp 14.000 per dollar AS).

Untuk itu Luhut mengatakan, Presiden Joko Widodo akan berangkat ke Abu Dhabi untuk menandatangani investasi kedua negara pada senin (13/1/2020).

"Tanggal 13 Januari nanti, Presiden kunjungi Abu Dhabi berangkat tanggal 11 pagi untuk menyelesaikan proyek tanda tangan senilai 20 miliar dollar AS," kata Luhut.

Luhut mengatakan investasi tersebut akan meliputi berbagai hal mulai dari bidang energi, kesehatan sampai pendidikan. Para investor UEA sendiri dikabarkan sangat tertarik menggarap proyek kilang Pertamina.

"Abu Dhabi tertarik dengan belasan proyek, itu ada dengan Pertamina di proyek Balongan dan Balikpapan," katanya.

Baca juga: Luhut Ingin Beli Kapal untuk Jaga Perairan Natuna, Ini Tanggapan Kemenkeu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com