Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Hambat Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Kompas.com - 31/01/2020, 21:18 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirut PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC), Chandra Dwiputra mengatakan wabah virus Coronavirus berdampak terhadap proyek penyelesaian kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pasalnya, sebanyak 14.000 total karyawan KCIC, 2.000 orang merupakan pekerja China.

Dia juga menyebut, sekitar 300 karyawan balik ke China untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Namun, pengerjaan proyek kereta cepat pada akhirnya dijalankan dengan mengerahkan seluruh tenaga kerja lokal.

"Kemarin yang pulang (ke China) memang ada orangnya. Sekitar 300 karyawan. Tapi kan tidak semuanya pulang. Termasuk komandan-komandannya kan nggak pulang. Memang ada pengaruh tapi kita akan coba penuhi dengan tenaga kerja lokal," katanya ditemui di Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Baca juga: Cegah Virus Corona, KCIC Perketat Pemeriksaan Kesehatan Karyawannya

Selain itu, pembebasan lahan yang tersisa satu persen akan diselesaikan, dengan dibantu oleh Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Pemerintah berharap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bisa terealisasi pada akhir tahun 2021.

"Banyak. Macam-macam. Jadi kalau cerita itu kompleks. Ada yang kepemilikannya berubah, ada yang setelah dicek luasnya berubah. Tetapi tadi sudah dibantu banyak sekali. Harapannya di bulan Februari selesai semua," ujarnya.

Sebanyak 300 karyawan KCIC tersebut kini masih tertahan di China. Chandra menjelaskan, 300 karyawan ini akan berlibur Imlek hingga 9 Februari 2020.

Namun, munculnya virus Corona ini membuat KCIC mempertimbangkan untuk tidak memberi izin kepada 300 karyawan untuk sementara waktu datang ke Indonesia.

Baca juga: Kominfo Temukan 36 Kasus Hoaks Virus Corona

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com