Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operator Bandara Hingga Hotel Diimbau Beri Insentif ke Maskapai yang Terdampak Virus Corona

Kompas.com - 13/02/2020, 10:03 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong seluruh stakeholder penerbangan untuk memberikan insentif kepada maskapai yang terdampak pernerbangannya akibat penyebaran virus corona.

Permintaan tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo terkait dampak ekonomi dari virus corona, untuk mendorong pemberian insentif, kemudahan, dan tarif-tarif yang lebih murah.

Budi menjelaskan, salah satu insentif yang akan diberikan pemerintah adalah pemangkasan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) kepada maskapai yang terdampak.

Baca juga: Imbas Virus Corona Secara Global, Merosotnya Devisa hingga PHK di Industri Penerbangan 

Selain itu, ia juga meminta kepada PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II selaku operator bandara untuk mengurangi landing fee hingga diskon sewa ruangan.

"Jadi Pemerintah, operator bandara, maskapai, hotel harus sama-sama memberikan insentif. Tidak mungkin Pemerintah melakukan sendiri. Hal ini dilakukan untuk menggenjot sektor pariwisata. Supaya orang tetap punya keinginan untuk berlibur,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2/2020).

Mantan Direktur Utama AP II itu pun memastikan, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menyiapkan insentif bagi maskapai.

“Dalam beberapa hari ini kami akan membuat suatu klarifikasi, dan akan kami usulkan ke Presiden minggu depan,” katanya Menhub.

Penyebaran virus corona disebut telah merugikan maskapai khususnya yang melayani rute penerbangan China dan Singapura. Bahkan, secara rata-rata penerbangan ke rute China telah mengalami penurunan sebesar 30 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

“Kita memang belum bisa memastikan kerugiannya sendiri, yang punya masalah itu rata-rata adalah yang berhubungan dengan mainland China dan Singapura. Yang lainnya sebenarnya relatif masih baik. Tetapi karena penerbangan ini juga ada sebagian ke Tiongkok kira-kira 30 persen, jadi berkurang rata-rata 30 persen,” sebutnya.

Untuk menutupi potential lost tersebut, Budi menegaskan pihaknya telah telah berdiskusi dengan maskapai, dengan menyiapkan berbagai kemungkinan yang bisa dilakukan.

“Oleh karenanya saya minta kepada Garuda, Batik, Lion, Air Asia untuk mencari konektivitas ke Asia Barat, paling lambat bulan Mei ini untuk buka rute baru, karena perencanaan itu tidak bisa langsung seketika,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com